Soal Kesehatan Reproduksi, Dewan : Perlu Strategi dan Optimalisasi PIK-R - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Soal Kesehatan Reproduksi, Dewan : Perlu Strategi dan Optimalisasi PIK-R


Mojokerto-(satujurnal.com)
Permasalahan kesehatan reproduksi remaja di Kota Mojokerto harus menjadi perhatian khusus semua pihak. Namun yang perlu ditekankan, bahwa Kota Mojokerto yang kini menyandang predikat ‘kota layak anak’ harus lebih banyak berbuat agar keluar dari akar masalah yang jamak terjadi, yakni kurangnya informasi dan pemahaman serta kesadaran remaja untuk mencapai sehat secara reproduksi.

Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, H Suyono mengutarakan hal itu terkait strategi dan optimalisasi Program Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-R) yang dijalankan pemerintah setempat.

“Strategi dan optimalisasi PIK-R yang diterapkan Pemkot (Mojokerto) cukup baik. Namun kompleksnya permasalahan kesehatan reproduksi remaja mengharuskan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)  harus mengambil langkah-langkah yang strategis dan optimal. Tentunya harus didukung semua pemangku kepentingan dengan pemahaman yang sama dalam hal pencegahan serta cara mengatasi masalah seksualitas dan seputar kasus reproduksi remaja,” terang Suyono di gedung Dewan, Jum’at (11/1/2019).

Strategi dan optimalisasi PIK-R yang tepat, ujar Suyono lebih lanjut, akan mampu mereduksi permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.

 “Topik program kesehatan reproduksi remaja merupakan topik yang perlu diketahui oleh masyarakat khususnya para remaja agar mereka memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya,” tandas politisi PAN tersebut.

Dengan informasi yang benar, katanya lagi, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.

“Sehat dalam pengertian kesehatan reproduksi tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Pemahaman ini yang perlu dikuatkan pula,” cetus Suyono.

Diingatkan, bukan hanya pemerintah, masyarakat juga harus menjadi pendukung. Dukungan masyarakat terhadap PIK-R bergantung pada kesadaran masyarakat terhadap keberadaan PIK-R dan kesadaran masyarakat tentang wawasan kependudukan.

“Orang tua sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk pengembangan remaja baik preventif maupun responsif sebaiknya memiliki pemahaman dan kesedaran perilaku berwawasan kependudukan dan mendukung remaja untuk terlibat pada kegiatan-kegiatan yang positif melalui PIK-R,” imbuhnya.  

Pemangku kebijakan sebagai pihak yang bertanggungjawab mendorong pelaksanaan pelayanan kepada remaja, kata Suyono, sebaiknya mulai terbuka dan responsif terhadap fenomena atau isu-isu yang mengintai remaja saat ini, dan mendukung pelayanan PIK R di masyarakat.

Terkait kepentingan PIK-R itu pula, Suyono yang menjadi koordinator Komisi III (bidang pendidikan dan kesehatan) kemarin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jombang untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan wilayah berjuluk Kota Santri itu dalam hal PIK-R. (one/adv.)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional