Surabaya-(satujurnal.com)
Kota Mojokerto
sebagai Spirit of Mojopahit dengan berbagai keunggulan dan potensi budaya dipromosikan
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari dalam seminar bertema Destination Branding
yang digelar oleh Asosiasi Manajemen (AMA) Indonesia, Badan Pengurus Cabang
Surabaya di Resto Nine, Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, Kamis (14/2/2019).
AMA adalah organisasi nonprofit dan nonpolitik dan memiliki kegiatan
seminar reguler setiap bulannya. AMA memberi dampak
positif kepada komunitas manajemen di Indonesia. Hadir sebagai peserta seminar adalah member AMA,
akademisi dan puluhan owner pelaku bisnis dari beberapa kota
di Indonesia.
Walikota perempuan pertama di Kota
Mojokerto yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut menekankan bahwa branding Kota
Mojokerto adalah Spirit of Mojopahit. Adalah sumber semangat sejak abad XIII.
“Bahkan Pemerintah Propinsi Jawa Timur jika menyambut tamu dari luar
propinsi maupun luar negeri, akan selalu menekankan selamat datang di Bumi
Majapahit. Malah mojokerto belum giat menjadikan ini kekuatan,” tuturnya.
Ning Ita, sapaan populer Ika Puspitasari mengatakan, dalam masa kepemimpinannya akan terus berihtiar
menjadikan Spirit of Mojopahit sebagai kekuatan. Bahwa orang
membicarakan Kota Mojokerto, pasti akan ingat Kerajaan Mojopahit. Membicarakan
Kerajaan Mojopahit ingat Kota Mojokerto.
“Ini sebagai little of miracle, sebuah keajaiban kecil dari
Mojokerto. Kekuatan merk yang akan dibangun untuk destinasi wisata. Kedepan,
kami terus membangun keunggulan kompetitif daerah sebagai aktor penggerak
bisnis,” jelasnya.
Kota Mojokerto, tutur Ning Ita, akan fokus pada empat hal untuk destination
branding. Yaitu Kejayaan Mojopahit, jejak sejarah Mojopahit di Mojokerto,
kota yang dikelilingi sungai dan sungai sebagai potensi wisata.
Spirit of Mojopahit, menjadi satu kekuatan dimana Kerajaan Mojopahit tumbuh hingga mencapai
200 tahun lebih. Bagaimana memaknai dan membangkitkan kejayaan Mojopahit ,
menjadi kejayaan yang terus bersinar di masa kini dan masa yang akan datang.
“Spirit yang berlimpah kecerdasan imajinasi, bagaimana
kekuatan impian sumpah hamukti palapa menjadi titik penyemangat untuk memandu tindakan
bersama. Dan bagaimana sinergi kolaborasi yang saling menguatkan dapat
terbangun,” seru Ning Ita.
Mojokerto dalam hal ini adalah Mojokerto Raya, lanjut Ning Ita,
merupakan dua wilayah dengan potensi yang sangat besar.
“Bukan terjebak pada Kabupaten atau Kota. Tapi Kabupaten dan Kota yang menjadi
satu kesatuan. Sehingga seluruh sektor dan kekuatan terbaiknya memerlukan
sinergi dan kolaborasi,” tegasnya.
Kedepan, Kota Mojokerto akan memanfaatkan potensi air sebagai asset
destinasi wisata. Karena Kota Mojokerto dilewati oleh
banyak sungai diantaranya adalah Sungai Brantas, Sungai Brangkal, Sungai Sadar
dan Sungai Ngothok.
Dengan desain wisata sungai yang berkarakter
bisa berdampak langsung
tumbuhnya sektor yang lain. Mulai dari oleh-oleh, jajanan rakyat, kuliner,
penginapan, sektor transportasi, jasa guide, maupun ikut tumbuhnya
ekonomi kreatif di segala bidang.
Di hadapan peserta yang sebagian besar adalah pemilik usaha di
Indonesia, Ning Ita mengajak mengembangkan bisnis di Kota Mojokerto.
“Mari bapak ibu kita berkolaborasi bersama-sama. Ayo berinvestasi di
Kota Mojokerto untuk memajukan Kota Mojokerto bersama-sama,” ajak
dia.
Selain Ning Ita, ada dua narasumber yang juga mengisi seminar tersebut.
Yaitu Dr Sandy Wahyudi professional marketing consultant dan
Jack Imam Khoirudin praktisi pariwisata. (one)
Social