Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Pendidikan Kota Mojokerto mulai
memperkenalkan urban farming atau pertanian perkotaan di lembaga pendidikan
setingkat SD dan SLTP.
Tenaga ahli di bidang pertanian
digandeng untuk mengembangkan urban farming di lingkungan sekolah.
“Cara pandang siswa tentang pertanian
selama ini terbatas pada budidaya konvensional. Cara pandang yang demikian yang
perlu kami perluas. dengan memperkenalkan progam bermutu tinggi yang akan
menjadi potensi bagi program swasembada pangan Negeri ini hingga berdampak
terhadap munculnya iklim usaha pasca siswa lulus sekolah, " ujar Kepala
Dinas Pendidikan Kota mojokerto, Amin Wakhid, Rabu (13/2/2019).
Untuk suksesi program ini, Amin mengaku
telah mengumpulkan para kepala sekolah untuk sosialisasi.
"Pihak sekolah kita minta
menyediakan waktu dan lahan tanam. Program ini akan menjadi sebuah pelajaran
ekstra kurikuler, " tukas Amin.
Dinas Pendidikan telah menerima bantuan
benih unggul sejumlah komoditas pangan, diantaranya adalah pare, jagung dan
beberapa komoditi palawija.
"Ada bantuan dari pihak swasta.
Untuk urban farming, kita akan mendatangkan tenaga ahli untuk menanam. Sehingga
siswa akan mengerti, kontur tanahnya tertentu akan sesuai dengan model
komoditas yang akan ditanam, " tambahnya.
Usaha ini, lanjutnya, telah berhasil
diaplikasikan oleh Saiful dari Lamongan, sudah berhasil di Banjar Negara dan
Solo.
" Sudah berhasil di dua kota
itu. Kini sekolah kita minta menyediakan
lahan. Harapannya sekolah bisa mandiri sehingga bisa dimanfaatkan untuk potensi
yang lebih besar, " kata Amin.
Untuk kebutuhan pupuk, mantan Kepala
Dinas Lingkungan Hidup itu akan menggalang kerjasama dengan DLH. Ia berharap
mendapatkan suplai pupuk dari Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Randegan.
" Ini proyek percontohan. Kalau berhasil bibit akan didatangkan lagi.
Biar jalan dulu. Jangan dilibatkan kelas 3 biar konsentrasi ke UN "
pesannya.
Kepala Sekolah SLTPN 1, Abdul Mulif
mengaku mendukung gerakan ini. Pihaknya mengatakan bahwa sekolahnya memiliki
ketersediaan lahan yang cukup memadai untuk program tersebut.
" Kalau kami tidak menjadi masalah.
Sebab, SLTPN 1 memiliki lahan yang cukup untuk program rintisan ini, "
pungkasnya. (one)
Social