Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari launching e-Warung Makmur Ceria di Lingkungan
Balong Rawe Baru, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kamis (14/3/2019).
Launching salah satu e-Warung ini
sekaligus realisasi program Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT), program pengganti
Bantuan Sosial Beras Sejahtera ( Rastra).
Pemerintah menyalurkan bantuan itu
melalui rekening peserta KPM. Kemudian, peserta dapat menggunakan bantuan itu
untuk membeli bahan pangan selain beras. Peserta KPM bisa membeli bahan pangan
di e-Warung. Ini merupakan cara Kemensos untuk menyalurkan bantuan beberapa
kebutuhan pokok masyarakat yang berkualitas.
Jajaran
Forkopimda Kota Mojokerto, Sekdakot Mojokerto, Kepala Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kepala Regional 4 OJK Surabaya, CEO Bank Negara
Indonesia Wilayah Surabaya, Pimpinan PT Pertani Mojokerto, Kepala Bulog Sub
Divre Surabaya Selatan serta jajaran Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota
Mojokerto tampak hadir dalam launching tersebut.
“Program BPNT untuk mendukung kebijakan
transparansi dan akuntabilitas program agar memudahkan di dalam mengontrol dan
memantau bantuan sosial, serta untuk mengurangi beban pengeluaran dan
memberikan nutrisi yang seimbang kepada keluarga penerima manfaat,” kata Kepala
Dinas Sosial Kota Mojokerto Sri Mudjiwati dalam laporannya.
Pemberian program BPNT, ujar Mujiwati,
adalah untuk mendukung ekonomi kerakyatan dalam mewujudkan Kota Mojokerto yang
berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.
Lebih lanjut Muji memaparkan, di tahun
2019 anggaran untuk BPNT dari APBD sebanyak 2.150 Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) dengan rincian Kecamatan Magersari sebanyak 832 KPM, Kecamatan Prajuritkulon
sebanyak 667 KPM dan Kecamatan Kranggan sebanyak 651 KPM. Untuk launching kali
ini di Kelurahan Kedundung ada sebanyak 282 KPM yang hadir dan menerima
bantuan.
Sementara itu, Walikota Ika Puspitasari
mengatakan program BPNT yang
semula rastra atau beras sejahtera
diamanatkan agar dapat disalurkan secara nontunai. “Ini hanya perubahan sistem
kalau dulu menerima beras secara langsung sekarang menerima kartu untuk dapat
mencairkan bantuan,” jelas Ning Ita.
Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa
ada lebih dari 4000 warga yang menerima BPNT dari APBN.
“Namun masih ada warga di Kota Mojokerto
yang miskin dan rentan miskin yang belum terakses BPNT dari APBN. Untuk itu
kebijakan Pemda mengalokasikan untuk memberikan BPNT dari APBD 2019 kepada
sejumlah lebih 2000 warga,” kata Ning Ita.
Sebagai kepala daerah ia berharap jumlah
penerima BPNT semakin menurun dari tahun ke tahun.
“Karena kita menginginkan warga semakin
meningkat kesejahteraannya bukan sebaliknya. Karena itu program kami ke depan,
bagi keluarga yang masih memiliki potensi untuk diberdayakan akan diberikan
pendampingan untuk menjadi keluarga yang produktif,” lanjutnya.
Terkait pemanfaatan anggaran pemerintah,
Ning Ita mengatakan akan memfokuskan pada 3 hal yaitu permodalan tanpa bunga,
pendampingan SDM terkait keterampilan yang memungkinkan untuk menjadi keluarga
yang produktif dan keluarga yang memiliki daya saing.
“Memanfaatkan kemampuan untuk bisa
menghidupi dirinya sehingga mereka tidak lagi menjadi kategori keluarga miskin
dan rentan miskin tetapi menuju keluarga yang sejahtera,”papar Ning Ita.
Pemanfaatan anggaran yang ketiga adalah
untuk pendampingan produk-produk yang dihasilkan supaya memiliki pangsa pasar
yang jelas.
Dalam kesempatan ini Ning Ita juga
menyampaikan rencana membangun infrastruktur untuk meningkatkan ekonomi warga.
“Tahun ini kami akan membangun dua
sentra ekonomi baru. Insya Allah akan kami siapkan 18 sentra ekonomi dari 18
kelurahan untuk berdagang bagi seluruh warga Kota Mojokerto,” katanya.
Bagi keluarga penerima manfaat, ia berharap
agar apa yang diterima hari ini bisa sedikit meringankan beban.
“Kami pemerintah daerah punya kewajiban
untuk hadir memberi kemanfaatan untuk ikut peduli kepada warga yang tidak mampu
menanggung beban dirinya dan keluarganya,” harapnya.
Ning Ita juga berharap agar masyarakat
bisa termotivasi untuk keluar dari kemiskinan dan berusaha produktif
bersemangat menuju hidup yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Launching BPNT diakhiri dengan
penyerahan secara simbolis kartu BPNT APBD kepada Ibu Nasib, Ibu Salamah dan
ibu Tuyem.
Setelah me-launching BPNT, Ning Ita
menuju lingkungan Kedungsari menyerahkan bantuan perbaikan rumah untuk korban
bencana kebakaran di kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Ning Ita
menyerahkan bantuan kepada Siatin berupa material bahan bangunan senilai
9.835.000 rupiah. (one)
Social