Program Transmigrasi Lesu Peminat, Dewan Sarankan Ini - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Program Transmigrasi Lesu Peminat, Dewan Sarankan Ini

Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Suliyat

Mojokerto-(satujurnal.com)
Program transmigrasi di Kota Mojokerto kian meredup. Setidaknya dua tahun terakhir, tak seorang pun warga yang berminat untuk hijrah ke lokasi transmigran dengan berbagai fasilitas yang sudah disiapkan pemerintah.

Ikhwal lesunya peminat program yang berjaya di masa orba itu pun mulai menjadi bahasan di gedung Dewan setempat.

Apalagi diketahui jika Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskoumnaker) leading sector program ini tak lagi mengalokasikan dana APBD untuk pemberangkatan calon transmigran. Yang masih dipasang untuk diserap, yakni anggaran kegiatan sosialisasi.

“Perlu sentuhan khusus sebagai strategi mensukseskan program transmigrasi,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Suliyat, Senin (11/3/2019).

Menurut Suliyat, sentuhan itu juga termasuk soal keselarasan antara pemerintah pusat dan daerah.

"Pemerintah pusat perlu menyiapkan segala sarana infrastruktur mulai jalan, pendidikan, akses ke pasar hingga listrik agar program tersebut diminati. Selama ini pemerintah hanya menyediakan fasilitas  rumah, lahan dan alat pertanian saja. Padahal tipikal masyarakat kota butuh adanya sarana sehingga lingkungan transmigrasi dipandang akan menarik untuk mengubah nasib, " ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Untuk mensukseskannya kembali, lanjut Suliyat, maka harus dipikirkan lebih jauh soal infrastruktur pendukung.

“Misalnya selama ini kurang fasilitas kurang infrastruktur jalan, sekolah maka pemerintah harusnya menyediakan fasilitas tersebut sehingga pemerataan penduduk bisa terlaksana,” tukasnya.

Ia berharap program transmigrasi ini dimaksimalkan karena menjadi alat untuk menyebar pembangunan hingga merata ke seluruh Indonesia.

Terpisah, Kepala Diskoumnaker Kota Mojokerto Hariyanto tak menampik jika program transmigrasi kian sepi peminat.

Kondisi itu pula yang jadi alasan pihaknya meniadakan pos pembiayaan pemberangkatan calon transmigran berikut akomodasinya.

"Bukan menghapus. Programnya tetap ada namun hanya untuk sosialisasi saja, tahun ini dianggarkan Rp 20 juta,” sergah Hariyanto, Senin (11/3/2019).

Jika ada yang bersedia berangkat, ujarnya, maka akan dialokasikan tahun depan, atau diikutkan Propinsi (Jatim).

Ia mengungkapkan hingga menginjak bulan ketiga tahun ini, calon peserta transmigrasi masih nol. "Belum ada yang daftar. Tahun lalu juga nggak ada yang berangkat,"  urainya.

Hariyanto mengatakan, upaya untuk menarik minat warga bertransmigrasi tanpa jedah. Bahkan dibilang sudah maksimal. Sosialisasi pun sudah dilakukan di banyak kesempatan. “Namun, minat masyarakat hidup di rantau masih rendah," katanya. (one/adv)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional