Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemilu 2019 meninggalkan kisah pilu di
Kota Mojokerto. Setelah Isman, 55, petugas Linmas di TPS 3 Kelurahan
Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, meninggal dunia di atas mobil pikap saat
mengawal kotak suara ke Kelurahan Surodinawan, tepat di hari coblosan 17 April
lalu, Kamis (02/5/2019) Subarji, ketua Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7 Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, meninggal
karena kelelahan mengurus gelaran akbar pesta demokrasi tersebut.
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengunjungi
rumah duka keluarga Subarji bersama rombongan pejabat Pemkot Mojokerto.
Ning ita, sapaan Ika Puspitasari menyampaikan
duka yang mendalam kepada keluarga almarhum dan berdoa semoga amal baik
almarhum yang telah melakukan tugas negara diterima disisi Allah SWT.
Ia memberikan sambutan pembuka sebelum
jenazah dikebumikan.
“Kematian merupakan pengingat bagi
kita semua, suatu saat kita akan mengalami hal yang sama. Saya menyampaikan
rasa duka yang mendalam,” ujarnya.
Winarni, isteri almarhum Subarji
menuturkan sejak hari pemungutan suara, Subarji sudah merasakan kurang enak
badan, terlebih lagi saat penghitungan suara. Namun ketua RT 03 RW 04 ini masih
berusaha kuat dan semangat demi tugas negara.
Warga Sumolepan Gang Sawah Kelurahan
Balongsari tersebut sempat menjalani perawatan di RS Hasanah, Kota Mojokerto
lantaran demam yang menderanya. Bapak empat anak ini kemudian dirujuk ke RSU Dr
Wahidin Sudiro Husodo dalam kondisi sesak nafas. Namun dalam perjalanan menuju
rumah sakit plat merah milik Pemkot Mojokerto itu, Kamis (2/5/2019) dini hari
ia menghembuskan nafas terakhirnya. (one)
Social