Mojokerto-(satujurnal.com)
Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit menjadi
acara puncak dalam peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-101 yang digelar di
depan perkantoran Pemerintahan Kota Mojokerto, Kamis (27/6/2019).
Ratusan seniman dan warga masyarakat
terlibat dalam helatan kirab budaya dengan tema sentral ‘Spirit of Mojopahit’
tersebut.
Peserta Kirab Budaya Banjaran
Mojobangkit diberangkatkan oleh Wakil Walikota Mojokerto, Achmad Rizal Zakaria
dari Rumah Dinas Wali kota Mojokerto di Jalan Hayam Wuruk No 50 Kota Mojokerto.
Dari jalan Hayam Wuruk peserta melewati Jalan Letkol Sumarjo, Klenteng Hok Sian
Kiong, Pasar Tanjung Anyar menuju Kantor Wali kota Mojokerto, di Jalan Gajah
Mada.
Selain Tari Bedoyo Gayatri Raja Patmi,
Tari Pasar Tanjung Anyar, Seni Pencak Dor serta Reog Ponorogo dan Barongsai,
dalam kirab budaya ini juga digelar tari Remo massal bertajuk Mojongremo.
Seluruh peserta parade, jajaran ASN dan Forkompimda pun diajak Walikota menari
remo bareng, tepat pukul 10.01 WIB.
“Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit ini
merupakan bagian dari upaya kita melestarikan dan mengembangkan seni budaya
lokal. Kegiatan ini digelar untuk menyatukan harmonisasi di bumi Mojopahit,”
kata Walikota Ika Puspitasari dalam sambutannya.
Ning Ita, sapaan karib Ika Puspitasari
mengaku merasa tergerak membangkitkan kejayaan Mojopahit yang terkenal tangguh
mempersatukan seluruh Nusantara.
“Spirit of Mojopahit kita jadikan tema
dalam kegiatan ini untuk mengingatkan kembali akan kebesaran Kerajaan
Mojopahit, sebuah kerajaan yang termashur di abad ke-14, kerajaan yang kaya,
kuat dan sejahtera dengan Mojokerto sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan,”
katanya.
Bersama para budayawan dan seluruh
elemen masyarakat, lanjut ia, marilah kita menggaungkan kembali kejayaan
Mojopahit melalui penyelenggaraan event– event seperti kirab budaya kita pada
hari ini, dan juga Mojongremo–Mojokerto menari, yang merupakan embrio kecil
dari Spirit of Mojopahit..
“Melalui Kirab Budaya Banjaran
Mojobangkit ini saya harapkan generasi muda dan kaum milenial di Kota Mojokerto
semakin mencintai budaya lokal dan tidak mudah terpengaruh dengan budaya asing,”
cetus Ning Ita.
Masuknya budaya asing, katanya lebih
jauh, kadang kala memberikan kontradiksi dengan nilai-nilai serta kultur
masyarakat kita, sehingga dengan generasi muda dan kaum milenial yang mencintai
budaya lokal akan membentuk generasi muda Kota Mojokerto yang berkarakter dan
memiliki kepribadian yang terpuji.
“Bersama para budayawan dan seluruh
elemen masyarakat, marilah kita menggaungkan kembali kejayaan Mojopahit melalui
penyelenggaraan event– event seperti kirab budaya kita pada hari ini, dan juga
Mojongremo–Mojokerto menari, yang merupakan embrio kecil dari Spirit of
Mojopahit.”lanjut Ning Ita.
Kirab Budaya Banjaran Mojobangkit
ditutup dengan pembacaan ikrar Mojokbangkit yang dipimpin oleh Ning Ita. (one)
Social