POSKO PAMAN Kota Mojokerto Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

POSKO PAMAN Kota Mojokerto Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik


Mojokerto-(satujurnal.com)
Program Oke Singkirkan Kesakitan Diare Dengan Observasi Pangan Aman, Mencuci Tangan Pakai Sabun Dan Air Minum Aman (POSKO PAMAN) masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik  Tahun 2019 Kementerian PAN RB.

Program hasil inovasi Puskesmas Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari ini berhasil masuk Top 99 dari 3.156 proposal inovasi pelayanan publik yang terekam dalam Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diajukan 331 instansi.  

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari memaparkan POSKO PAMAN dihadapan tim panel independen di Ruang Sriwijaya, Kantor Kementerian PANRB RI, Jalan Sudirman Kav. 69 Jakarta, Kamis (12/7/2019).

Dalam paparannya, Walikota yang akrab disapa Ning Ita menjelaskan, POSKO PAMAN sudah dilaksanakan oleh Puskesmas Wates sejak 3 tahun yang lalu.

“Kelurahan Wates bebas buang air besar sembarangan atau open defecation free (ODF) 12 Nopember 2014, dan secara bertahap menurunkan angka penyakit diare dari  827 kasus pada tahun 2015, menjadi 822 kasus pada 2016, 797 kasus pada 2017 dan 665 kasus pada tahun 2018,” terang Ning Ita.

Lebih lanjut Ning Ita menjelaskan, melalui POSKO PAMAN, Puskesmas Wates dapat menurunkan kebiasaan konsumsi makan tidak aman dari 56,56% (2015) menjadi 42,86% (2016), 25.93% (2017), dan 27,54 % (2018) serta menurunkan kebiasaan tidak mencuci tangan pakai sabun dari 51,85% (2015) menjadi 50% (2016), 44,45% (2017) dan 24,64% (2018). “Dengan POSKO PAMAN juga berhasil menurunkan kebiasan mengkonsumsi air minum tidak aman,” terang Ning Ita.

Lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) secara utuh sebagaimana Perwali Nomor 1 tahun 2015 tentang STBM, yakni tidak BAB sembarangan (ODF/jamban sehat), cuci tangan pakai sabun, mengolah air minum (PAM RT) dan makanan dengan cara aman, mengelola sampah rumah tangga dengan aman, bank sampah 128 se-kota, dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (mandi, cuci, ipal komunal).

POSKO PAMAN juga memberikan akses kemudahan mengujikan makanan yang diduga mengandung bahan tambahan makanan berbahaya secara gratis. 

“POSKO PAMAN dijumpai di sekolah, kegiatan cuci tangan pakai sabun, pembinaan kantin sekolah dan pedagang kaki lima di depan sekolah,” lanjut Ning Ita.

Dengan adanya POSKO PAMAN, ujarnya lebih jauh, selain meningkatkan harapan hidup warga Kota Mojokerto juga berpengaruh secara ekonomi seperti meningkatkan  kepercayaan konsumen terhadap pedagang makanan sehingga meningkatkan pendapatan pedagang makanan.

“Kader POSKO PAMAN pada saat ini terdiri dari anggota TP PKK sebanyak 10 orang, kader motivator kesehatan 25 orang, guru 20 orang, tokoh masyarakat 8 orang, tiwisada 138 orang dan kader kesehatan remaja 25 orang,” ulasnya.

Diujung pemaparannya Ning Ita menjelaskan, POSKO PAMAN sejak tahun 2016 sudah ditiru oleh 3 posyandu di Kota Mojokerto, antara lain posyandu Raung Merapi, Batok Bromo dan Panderman. Dan dari tahun ke tahun semakin banyak diadopsi oleh Posyandu di Kota Mojokerto hingga bulan Juli 2019 sudah diadopsi oleh 20 posyandu dan menargetkan akan diadopsi oleh 26 Posyandu.

Selain diadopsi oleh Posyandu, POSKO PAMAN juga telah diadopsi oleh PKK Kota Surabaya, PKK Kabupaten Nganjuk dan Disperta Kota Bandung.

Dengan keberhasilan yang telah dicapai dengan POSKO PAMAN kami harap POSKO PAMAN juga dapat diadopsi oleh daerah-daerah lain di luar Kota Mojokerto, sehingga semakin meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia,” harap dia.(one)



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional