POSKO PAMAN Kota Mojokerto meraih
penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB 2019. Penghargaan diterima Walikota Mojokerto Ika
Puspitasari dari Menpan RB, Syafruddin, di Semarang, Kamis (18/7/2019) malam.
POSKO PAMAN, akronim dari Program Oke Singkirkan
Kesakitan Diare dengan Observasi Pangan Aman, Mencuci Tangan Pakai Sabun dan
Air Minum Aman hasil inovasi Puskesmas Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari ini
berhasil masuk Top 99 dari 3.156 proposal inovasi pelayanan publik yang terekam
dalam Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diajukan 331
instansi.
“Penghargaan ini untuk warga Kota Mojokerto,” kata
Ika Puspitasari.
Walikota perempuan pertama di Kota Mojokerto yang
karib disapa Ning Ita tersebut juga mengapresiasi kerja keras, kegigihan dan dedikasi
jajaran Dinas Kesehatan yang tentunya dibarengi dengan partisipasi masyarakat,
sehingga mampu membuahkan penghargaan di bidang inovasi pelayanan publik.
“Melalui POSKO PAMAN kita wujudkan generasi muda di
Kota Mojokerto bebas dari segala penyakit melalui pola hidup bersih dan sehat,”
katanya.
Ning Ita memaparkan POSKO PAMAN dihadapan tim panel
independen di Ruang Sriwijaya, Kantor Kementerian PANRB RI, Jalan Sudirman Kav.
69 Jakarta, Kamis (12/7/2019).
POSKO PAMAN sejak tahun 2016 sudah ditiru oleh 3
posyandu di Kota Mojokerto, antara lain posyandu Raung Merapi, Batok Bromo dan
Panderman. Dan dari tahun ke tahun semakin banyak diadopsi oleh Posyandu di
Kota Mojokerto hingga bulan Juli 2019 sudah diadopsi oleh 20 posyandu dan
menargetkan akan diadopsi oleh 26 Posyandu.
Selain diadopsi oleh Posyandu, POSKO PAMAN juga
telah diadopsi oleh PKK Kota Surabaya, PKK Kabupaten Nganjuk dan Disperta Kota
Bandung.
“Dengan keberhasilan yang telah dicapai dengan
POSKO PAMAN kami harap POSKO PAMAN juga dapat diadopsi oleh daerah-daerah lain
di luar Kota Mojokerto, sehingga semakin meningkatkan kesehatan penduduk
Indonesia,” harap Walikota.
Sementara itu Menpan RB Syafrudin menyampaikan bahwa
terobosan yang lahir dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 ini tidak
hanya fokus pada penerapan sistem informasi, tetapi banyak juga bergerak dalam
pemberdayaan masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan
kaum muda atau milenial. “Orientasinya bukan lagi sekedar untuk menjembatani
kehadiran program pemerintah, tetapi juga mengakomodir kebutuhan dan
kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’, yaitu pelayanan yang
semakin cepat, mudah, aksesibilitas tinggi,” ujar Syafruddin.
Pada Top 99 inovasi ini, terdapat sebanyak 19 inovasi
dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi.
Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak adalah 27
pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik. Kompetisi
ini juga diikuti oleh lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri
Keuangan Mardiasmo, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Direktur
Utama Taspen Iqbal Lantaro, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris,
Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto, tampak hadir diantara para penerima
penghargaan inovasi pelayanan publik. (one)
Social