Dewan Beri Atensi Proyek Galian Jargas - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Dewan Beri Atensi Proyek Galian Jargas

Mojokerto-(satujurnal.com)
Proyek galian untuk jaringan gas bumi (jargas) Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kota Mojokerto menjadi atensi khusus kalangan Dewan setempat. Menyusul sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas (lakalantas) akibat sisa penutupan lubang yang belum rata dengan badan jalan.

Kondisi itu diungkap Komisi II dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak ESDM, pelaksana pekerjaan, pengawas proyek, PT PGN, Bagian Perekonomian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, Senin (28/10/2019).

"Dasar RDP ini adalah pengaduan masyarakat. Proyek ini berdampak di jalan raya. Ada tiga kejadian laka (kecelakaan lalu lintas, Red) karena itu, " ungkap Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Moch Rizky Fauzi Pancasilawan.
Ia meminta pihak pelaksana proyek dan pihak ESDM agar memasang rambu sebagai tanda bahaya.

"Kita harus ada solusi dari dampak proyek tersebut. Kami mohon dari rekan PU dibantu mengenai antisipasi menangkal kejadian lanjutan. Butuh alat peraga dilokasi proyek itu. Jangan sampai proyek itu mencelakai masyarakat pengguna jalan," tandasnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Junaidi Malik yang juga koordinator Komisi II mengutarakan hal senada.

"Kami memanggil segenap pihak ini biar jelas dan tidak ada kesalah pahaman terkait dengan bekas galian. Dan paling tidak ada upaya antisipasi dilapangan, seperti tanda atau rambu-rambu. Padahal, pengurukan yang dilakukan telah banyak yang ambles. Namun tidak ada tanda - tanda di disana, padahal itu jalan padat. Akan mengundang kecelakaan," kata anggota dewan asal PKB tersebut.

Ia pun meminta komitmen dari pelaksana.

"Kami tak akan diam dengan adanya keluhan dampak galian dan keterlambatan garapan dari masyarakat. Kami ingin komitmennya, agar proyek ini berlangsung dan bermanfaat sehingga manfaat bagi masyarakat Kota Mojokerto," pungkasnya.

Sekedar diketahui, tahun ini pihak ESDM merealisasi 4.000 sambungan baru. Proyek jargas ini meliputi pemasangan pipa utama di jalan Hayam Wuruk, Gajahmada dan Empunala sepanjang. Untuk jaringan kecil berada di Kelurahan Balongsari, Kedundung, Purwotengah dan Jagalan serta kelurahan Mentikan. 

Menyikapi desakan Dewan, Dedy Hariyanto sebagai kontraktor pelaksana menyatakan menyanggupi permintaan Komisi yang membidangan perekonomian dan pembangunan tersebut. Ia tak segera menutup lubang tersebut karena pihaknya masih melakukan kajian teknis untuk mengetahui adanya kebocoran pada pipa baru.

"Untuk jargas tidak dapat disamakan dengan PDAM atau galian optik. Karena untuk gas butuh waktu untuk mengantisipasi kebocoran," terangnya.

Untuk pengaspalan,  kata ia,  itu jadi komitmennya.  

"Itu komitmen kita, Karena MoU kita masih 2-3 tahun kedepan. Sebab jika tidak demikian maka kita tidak bisa tender,"  katanya seraya mengatakan masih tenggat waktu pelaksanaan sampai tanggal 12 Desember dengan untuk menuntaskan garapan yang dimulai tanggal 16 Mei itu. 

Saat ini, ujarnya lagi, sudah melakukan pengetesan tapi terkendala pekerjaan normalisasi saluran air di jalan Empunala. 

Dipihak ESDM, Sentot mengatakan tahun ini pihaknya melaksanakan pekerjaan pembuatan pipa sepanjang 4000 meter lebih.  Pipa utama dibangun di Hayam Wuruk, Gajahmada dan Empunala sepanjang.  Termasuk jaringan kecil di Balongsari, Kedundung, Purwotengah dan Jagalan serta kelurahan Mentikan. 

"Dan bekas galian itu bukan kendala, karena ada tahapan. Kami akan menjalankan rekomendasi PU agar menutup kerusakan itu," janjinya. 

Komitmen yang sama disampaikan Indah Kabid Bina Marga DPUPR Kota Mojokerto.

"Intinya wajib diaspal. Jangan ada lubang-lubang seperti itu. Jangan ada kecelakaan lagi.  Itu targetnya pemborong. Saya kan hanya menekan saja,"  katanya. 


Sementara, Kabag Perekonomian Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan untuk langkah pembenahan sisa galian ia akan berkoordinasi dengan pihak Jargas, PPK dan PU. Ia juga menyampaikan bahwa mulai tahun 2016 pihaknya jargas sudah membuat 723 sambungan rumah. Tahun 2017 5.000 sambungan, 2019 4.000 dan tahun 2020 diproyeksikan 6.000 sambungan. (one/adv) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional