Respon Dumas Proyek Saluran Air, Ini yang Akan Dilakukan Komisi II - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Respon Dumas Proyek Saluran Air, Ini yang Akan Dilakukan Komisi II

Mojokerto-(satujurnal.com)
Komisi II DPRD Kota Mojokerto memastikan bakal turun lapangan ke lokasi proyek rehabilitasi saluran air dan trotoar di jalan Mojopahit dan jalan Empunala, merespon pengaduan masyarakat soal kualitas pengurukan yang disinyalir menggunakan material bongkaran sebagai pengganti tanah urug.

"Kami mendapatkan dumas (pengaduan masyarakat) jika pengurukan ugether di proyek jalan Mojopahit dan jalan Empunala tidak menggunakan sirtu melainkan tanah sisa pengerukan. Jika benar, tentu itu jelas tidak benar karena menyalahi spek," ujar Wahyu Nur Hidajat, Wakil Ketua Komisi II, Jum’at (1/11/2019).

Menurutnya, penggunaan material sisa pengerukan akan menyebabkan tanah disekitarnya amblas.

"Tanah dimungkinkan akan mengalami amblas seperti yang sudah - sudah. Karena tanah kerukan kan berupa bongkahan-bongkahan material sehingga akan amblas meski dikasih sirtu,"  imbuhnya.

Dua proyek yang diatensi Komisi yang membidangi perekonomian dan pembangunan tersebut yakni, proyek rehabilitasi saluran air dan trotoar jalan Mojopahit yang dikerjakan oleh CV Dwi Mulya Jaya senilai Rp 3.121.960.000 dan rehabilitasi saluran Lingkungan Kelurahan Balongsari di jalan Empunala senilai Rp 2.6 miliar yang dikerjakan CV Jaya Mulya diduga tak sesuai dengan spesifikasi.

Pengecekan tentang dugaan penggunaan material bongkaran sebagai pengganti tanah urug itu sedianya digelar Jumat (1/11) tadi pagi. Namun lantaran adanya giat partai yang dilakukan koordinator Komisi II Djunaedi Malik di Surabaya maka ditangguhkan sampai Senin (4/11/2019) mendatang.

Tak hanya menyoal penggunaan sisa tanah kerukan. Komisi II menyoroti penempatan material saluran air di pinggir jalan.

"Mestinya tidak ditaruh dipinggir  jalan, apalagi dalam jumlah yang besar. Itu akan menganggu aktivitas lalu lintas dan perekonomian di daerah tersebut. Sekarang banyak toko-toko dan usaha warga yang tutup selama berlangsungnya proyek tersebut," singgungnya.

Dalam kesempatan itu, Wahyu menyatakan Komisi II akan meminta timeline dari setiap proyek. Sehingga pola pengawasan Komisi II terhadap proyek bisa maksimal.

"Kita akan meminta timeline pada instansi terkait sehingga representasi kronologis urutan peristiwa atau jadwal aktivitas. Garis waktu dapat dibuat,"  pungkasnya.

Sementara itu, Moch. Harun anggota Komisi II lainnya mengungkapkan jika pihaknya akan secepatnya mengagendakan sidak tersebut.

"Secepatnya. Ini lagi kita rapatkan," katanya.

Senada dengan Wahyu ia mengatakan mendapat aduan masyarakat perihal adanya penggunaan material kerukan dalam proyek tersebut. "Ini ada dumas mengenai penggunaan kerukan. Kan bisa longsor ,"  tandasnya.


Hingga kini, proyek tersebut masih tengah berlangsung. Namun proyek saluran jalan Mojopahit yang sebelumnya disidak Walikota Ika Puspitasari tampaknya akan tuntas lebih cepat. (one) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional