Mojokerto-(satujurnal.com)
Angkutan pemadu moda dengan operator Damri dari Terminal Kertajaya Kota Mojokerto menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya akan segera bisa dinikmati masyarakat.
Peluncuran angkutan perintis yang bisa mengakses moda darat ke moda udara ini akan dilangsungkan di arena Mojotirto Festival 2020 di bentaran Kali Kotok, Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Sabtu, 21 Maret 2020 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, gagasan awal pengoperasian pemadu moda ini muncul seiring beroperasinya tol Mojokerto - Surabaya dan kian tingginya mobilisasi warga Kota Mojokerto ke luar daerah dengan menggunakan jasa penerbangan udara melalui Bandara Internasional Juanda.
"Seperti kita ketahui bahwa ketika masyarakat Mojokerto dan kota-kota yang ada di sekitarnya ingin memanfaatkan jasa angkutan udara mereka harus menggunakan kendaraan pribadi atau mungkin mobil bus yang mungkin kurang efektif dan efisien. Dengan adanya tol yang sudah dibuka ini maka keberadaan angkutan pemadu moda yang bisa menghubungkan Kota Mojokerto dan sekitarnya menuju bandara Juanda bisa menjadi pilihan yang mudah, cepat, murah, aman dan nyaman serta efektif dan efisien,” kata Gaguk dalam press conference di Rumah Rakyat, jalan Hayamuruk, Kamis (12/3/2020).
Armada yang akan dioperasionalkan, kata Gaguk lebih lanjut, yakni empat unit bus dengan kapasitas 26 penumpang.
“Rencana beroperasi dimulai dari jam 04.00 WIB dari Terminal Kertajaya Mojokerto, diperkirakan menempuh waktu selama 1 jam sampai di Bandara Internasional Juanda dan menempuh jarak sekitar 55 km, serta berangkat setiap satu jam sekali,” terangnya.
Soal rute, Gaguk mengurai, angkutan yang acap disebut bus bandara ini berangkat dari Terminal Kertajaya masuk wilayah Kota melewati jalan Jaya Negara – jalan Pahlawan – jalan Gajah Mada, transit sekitar dua menit di depan gedung GMSC – jalan Empunala – By Pass – Toll Sumo – Toll Bandara Terminal 1 Bandara Internasional Juanda.
Sedangkan rute dari Terminal 1 Bandara Internasional Juanda, pemadu moda ini menuju Toll Bandara- Toll SUMO- jalan By Pass- jalan Empunala – jalan Gajah Mada, transit sekitar dua menit di celukan bus depan Kantor Walikota Mojokerto - jalan Pahlawan jalan Jaya Negara- Terminal Kertajaya.
“Tarif sebesar itu (Rp 55 ribu) tentunya bisa mengurangi biaya perjalanan dari dan ke Bandara Internasional Surabaya, dengan perbandingan jika membawa kendaraan pribadi menghabiskan biaya sebesar Rp. 150 ribu dan jika beralih naik angkutan pemadu moda Mojokerto-Juanda akan menghabiskan biaya hanya sebesar Rp 55 ribu saja,” cetusnya.
Ditambahkan Gaguk, Damri sebagai operator pemadu moda akan melakukan evaluasi, setidaknya setelah beroperasi enam bulan kedepan.
“Selama masa enam bulan kedepan akan dilakukan evaluasi, jika hasil evaluasi menunjukkan tingginya animo masyarakat, maka akan ditambah dengan pelayanannya menggunakan armada micro bus berkapasitas tempat duduk 16 orang dan pemberangkatannya setiap setengah jam sekali,” terangnya.
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari memastikan, bus bandara ini akan beroperasi perdana pada tanggal 21 Maret 2020 dalam rangkaian Mojotirto Festival.
“Bidang transportasi memiliki posisi penting dan strategis dalam pembangunan nasional termasuk di Kota Mojokerto, sehingga perencanaan dan pengembangannya perlu dilakukan melalui penataan dalam suatu system yang terpadu. Dengan memanfaatkan bus bandara maka dapat memberikan pelayanan angkutan umum yang lebih mudah, cepat, murah, aman dan nyaman serta efektif dan efisien. Sekaligus sebagai langkah awal dalam mempersiapkan pengembangan pariwisata di Kota Mojokerto," kata Ning Ita, sapaan akrab walikota.
Ia pun menghimbau ASN di lingkup pemerintahan yang dipimpinnya agar memanfaatkan bus bandara tatkala melakukan perjalanan dinas melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya. (one/hms)
Social