Update Covid-19, Status ODP di Kota Mojokerto Meningkat Jadi 99 - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Update Covid-19, Status ODP di Kota Mojokerto Meningkat Jadi 99

Mojokerto-(satujurnal.com)
Jumlah warga Kota Mojokerto yang masuk dalam status orang dalam pemantauan (ODP) meningkat drastis. Dalam kurun 2 hari, grafik status ODP menukik tajam, seperti terpampang dalam peta persebaran covid-19 di Kota Mojokerto yang bisa diakses publik lewat situs http://covid19.mojokertokota.go.id. 

Dalam situs resmi milik Pemkot Mojokerto tersebut, Dinas Kesehatan setempat meliris, hari ini, 26 Maret 2020 status ODP sebanyak 99 orang. Angka status ODP itu naik drastis kurun dua hari. Tanggal 24 Maret 2020 status ODP tercatat 55 orang. Sehari berikutnya, 25 Maret 2020 bertambah 1 orang ODP, menjadi 56 orang. 

Sedangkan status PDP hari ini sebanyak 3 orang. Angka PDP ini tidak berubah sejak dirilis 24 Maret 2020.

Sementara dalam peta persebaran covid-19 di Kota Mojokerto per 26 Maret 2020 pukul 13:00 WIB, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari dengan jumlah penduduk terbanyak dari 18 kelurahan yang ada di wilayah pemerintahan dengan tiga kecamatan ini, penyandang status ODP  sebanyak 33 orang. Dan penyandang status PDP 1 orang. 

Status ODP terbanyak kedua berada di kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Di wilayah yang berimpitan dengan kelurahan Wates ini, jumlah penyandang ODP sebanyak 18 orang. Tidak ditemukan warga yang masuk status PDP di wilayah ini. 

Status ODP terbanyak berikutnya ditemukan di wilayah Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. Di wilayah ini tercatat 9 warga yang berstatus ODP. 

Sedangkan di kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon tercatat 6 status ODP dan 1 status PDP. 

1 status PDP juga didapati di wilayah kelurahan Kauman, Kecamatan Kranggan. Namun di wilayah ini tidak ditemukan status ODP.

Selain wilayah kelurahan yang masuk kategori zero covid-19 yakni kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, wilayah kelurahan lainnya tercatat sejumlah kasus OPD di angka satu digit. 

Sementara itu, penyemprotan masif cairan disinfektan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto. Penyemprotan dilakukan hampir di seluruh area publik, perkantoran dan jalan-jalan protokol. Bahkan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari memimpin secara langsung penyemprotan disinfektan di tempat - tempat ibadah sekaligus memberikan edukasi serta himbauan kepada masyarakat di pasar tradisional, seperti halnya penyemprotan disinfektan di Klenteng Hok Sian Kiong, jalan Residen Pamuji, 25 Maret 2020 kemarin. 

Ning Ita, sapaan karib Walikota Ika Puspitasari mengatakan, selain penyemprotan cairan disinfektan yang dimotori Pemkot Mojokerto, ia berharap warga mampu melakukan penyemprotan secara mandiri di lingkungan masing - masing. 

"Kami terus lakukan penyemprotan secara bertahap di seluruh area publik. Dan kami mohon kerjasamanya kepada masyarakat agar melakukan penyemprotan secara mandiri," jelasnya.

Terhadap pedagang dan pengunjung di Pasar Tanjung Anyar, pasar tradisional terbesar di Kota Mojokerto itu, ia menghimbau agar mereka agar tidak panik dan tetap waspada. 

Sedangkan saat meninjau beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), diantaranya Puskesmas Kedundung, Puskesmas Blooto dan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Ning Ita melihat kondisi dan fasilitas penunjang sekaligus persiapan para tenaga medis dalam menangani pencegahan penyebaran Covid-19. 

"Kami mau membuat beberapa unit tempat screening untuk sterilisasi, selain cuci tangan dengan sabun dan penggunaan hand sanitizer. Semoga, ikhtiar kami semua ini dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto," terang Ning Ita. (one/hms)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional