Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto menunda pelaksanaan Mojotirto Festival 2020 yang sedianya digelar tanggal 21-22 Maret mendatang. Penundaan festival seni dan budaya di tahun kedua itu atas arahan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari untuk meniadakan kegiatan mengumpulkan khalayak ramai di tengah penyebaran virus Corona atau Covid-19 secara global.
Tak hanya Mojotirto Festival, sejumlah kalender kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan massa juga ditunda pelaksanaannya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Kegiatan kami tunda termasuk Festival Mojotirto yang akan digelar 21-22 Maret 2020 diundur sampai batas waktu yang akan diumumkan selanjutnya," kata Walikota seusai rapat kordinasi gugus tugas pencegahan Corona di Ruang Nusantara, Pemkot Mojokerto, Senin (16/3/2020).
Selain itu, Ning Ita, sapaan karib Walikota Ika Puspitasari mengatakan, sesuai surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, mulai tanggal 16 Maret hingga 21 Maret 2020 kegiatan belajar mengajar di tingkat PAUD hingga SMP diliburkan dan siswa belajar di rumah. Namun untuk jajaran guru dan staf sekolah tetap masuk sekolah. Para guru memberikan tugas pembelajaran melalui online.
"Kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah melalui medsos. Jadi, terpantau terus ada tugas-tugas anak-anak dari guru masing-masing yang dilewatkan internet. Sampai 21 Maret. Kalau kondisi nasional, khususnya Jatim masih dibutuhkan anak-anak belajar di rumah, akan kami perpanjang," terangnya.
Selain itu, kata Ning Ita, pihaknya telah menginstruksikan melalui Surat Edaran (SE) Walikota mengenai pencegahan Virus Corona kepada seluruh instansi pemerintah, pabrik, pusat perbelanjaan, hotel dan lainnya untuk memberikan fasilitas cuci tangan pakai sabun (hand sanitizer) dan menerapkan Thermal Scanner yang masuk ke area tersebut.
"Hasil rapat koordinasi hari ini, kami minta bantuan polisi dan TNI untuk mengawasi pelaksanaan SE tersebut," tegasnya.
Dikatakan lebih lanjut, pihaknya menggelar rapat koordinasi gugus tugas bersama Forkompinda hingga tingkat kelurahan menindaklanjuti Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penangangan Corona Virus Disease (Covid 19).
Kendati sejumlah even besar ditunda pelaksanaannya, namun untuk kegiatan rutin car free day (CFD) yang berlokasi di Alun-alun dipastikan akan dibuka. Karena menurutnya CFD bisa dimanfaatkan untuk mengedukasi warga terkait pola hidup sehat dan cara mencuci tangan yang benar.
"Di Car Free Day kami sediakan 3 tangki air untuk pengunjung supaya bisa mencuci tangan saat datang dan akan pulang," jelasnya.
Sedangkan untuk peringatan Isra Mi’raj serta peresmian Masjid Agung Al-Fatah pada 22 Maret mendatang, ia berharap tidak ada penundaan.
“Semoga dengan agenda peringatan isra mi’raj menjadi ikhtiar kita agar dihindarkan dari virus covid-19 atau corona. Untuk itu saya berharap acara sesuai jadwal,” terangnya.
Namun lanjut Ita, mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan ulama untuk menentukan baik tidaknya acara peringatan isra mi’raj dilaksanakan.
“Nanti akan kita ajak para ulama rapat untuk memutuskan,” tukasnya. (one)
Social