Pasien Covid-19 di Kota Mojokerto Menyentuh Angka 13 Kasus - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pasien Covid-19 di Kota Mojokerto Menyentuh Angka 13 Kasus


Mojokerto-(satujurnal.com)
Eskalasi warga terkonfirmasi positif virus corona di Kota Mojokerto naik. Terjadi penambahan 4 kasus kurun dua hari, dari sebelumnya 9 kasus. Terakumulasi, hingga 1 Juni 2020 sebanyak 13 kasus. 

“Ada tambahan 4 kasus positif covid-19,” terang juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Parsetyo.

Menurut Gaguk, tiga dari empat warga Kota Mojokerto yang terkonfirmasi positif covid-19 pada 1 Juni 2020  mempunyai hubungan keluarga dengan warga yang diidentifikasi pasien 09 yang tinggal di wilayah Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari.

Virus covid-19 yang menyerang pasien 09,  laki-laki berusia 59 tahun berinisial M yang keseharian berjualan buah di sebuah pasar di Kota Mojokerto diduga merembet kepada 3 anggota keluarganya yang tinggal satu rumah.

Setelah M dinyatakan positif, tim melakukan rapid test terhadap istri M, yakni K. Perempuan berusia 55 tahun 11 bulan ini menjalani rapid test tanggal 25 Mei. Hasil test cepat pasangan hidup M yang dikategorikan OTG (orang tanpa gejala) lantaran tak memiliki gejala klinis covid-19 ini reakatif. Sehari kemudian, 26 Mei ia menjalani swab test corona. Hasil swab test yang keluar 1 Juni menyebutkan Ny. K positif covid-19. Ia kemudian diidentifikasi sebagai pasien 10. 

Dalam waktu bersamaan, tim melakukan rapid test dan swab test terhadap kedua anak pasangan M dan K. Yakni T laki-laki berusia 38 tahun 11 bulan dan Ny, perempuan berusia 32 tahun 6 bulan. Keduanya pun dinyatakan positif covid-19.

“Satu keluarga yang terjangkit coronavirus desiase atau covid-19 itu kini tengah menjalani karantina di rumah observasi Rusunawa Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon,” terang Gaguk, Senin (1/6/2020).

Sedangkan satu orang warga yang terjangkit covid-19, lanjut Gaguk, yakni warga Kelurahan Kedundung dengan inisial Y, yang diidentifikasi sebagai pasien 13. Laki-laki berusia 37 tahun 2 bulan yang didiagnosa awal OTG mengikuti rapid test 26 Mei. Hasilnya reaktif. Dihari yang sama ia menjalani swab test corona. Hasil swab yang keluar 1 Juni menyebutkan ia positif covid-19. Ia juga menjalani isolasi di rumah observasi Rusunawa Cinde. 

Tambahan empat warga positif corona ini pun kemudian ditindaklanjuti dengan contact tracing atau penelusuran kontak pasien terhadap orang-orang yang berhubungan langsung dengan mereka. Dua orang yang pernah berubungan dengan pasien 10, pasien 11 dan pasien 12 dilakukan rapid test. Hasilnya non reaktif. Tim juga melakukan rapid test terhadap 31 orang pedagang buah di pasar tempat M berjualan buah.

“Hasil rapid test 31 pedagang buah, non reaktif. Tetapi tim akan melakukan rapid test kedua, sepuluh hari kedepan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Mojokerto tersebut. 

Seperti diketahui, kasus pertama positif covid-19 diumumkan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, 29 April 2020 lalu. Pasien pertama yang terinfeksi coronavirus adalah seorang tenaga medis berinisial H seorang pria berusia 32 tahun yang dikategorikan OTG. Eskalasi kasus covid-19 pun berada pada grafik naik kurun satu bulan terakhir akibat transmisi lokal. 

Untuk mengantisipasi persebaran covid-19, Pemkot Mojokerto mengambil langkah-langkah lanjutan untuk melindungi warganya.  Selain melakukan contact tracing untuk melacak riwayat orang-orang yang berhubungan langsung dengan para pasien positif covid-19, juga secara masif melakukan rapid test yang menyasar ratusan orang di sejumlah area publik dan pusat perbelanjaan. Tidak itu saja, para ASN dan anggota legislatif setempat pun juga menjalani rapid test.

Sementara itu, 1 Juni 2020 Pusat Informasi Covid-19 Kota Mojokerto  mengumumkan, 13 orang positif covid-19, 2 sembuh. PDP (pasien dalam pengawasan) terakumulasi sebanyak 11 orang, 2 PDP dalam pengawasan, 5 PDP selesai pengawasan dan 4 PDP meninggal. Sedangkan status ODP (orang dalam pemantauan) disematkan kepada 474 orang, terbagi 101 ODP dalam pemantauan dan 373 ODP selesai pemantauan. 30 warga dikategorikan OTG (orang tanpa gejala). Yang terdeksi sebagai ODR (orang dengan resiko) sebanyak 3056 orang. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional