Kecam Aksi Persekusi, GMCM Ancam Laporkan Pelaku - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Kecam Aksi Persekusi, GMCM Ancam Laporkan Pelaku

Mojokerto-(satujurnal.com)

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cerdas Memilih (GMCM) Mojokerto mengecam aksi persekusi oleh segerombolan orang yang diduga berasal dari kelompok tertentu. Pasalnya, beberapa aktivis GMCM diintimidasi buntut dari banner aksi yang menyuarakan demokrasi dan anti korupsi.

“Persekusi terhadap teman-teman yang menyuarakan anti korupsi dan penegakan demokrasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab mencerminkan tindakan anti demokrasi,” kata Koordinator GMCM Wiwiet Hariyono kepada awak media dalam press conference di Hotel Puri Indah Mojokerto, Senin (7/12/2020).


Akibat persekusi, ujar Sarko, sapaan akrab Wiwiet Hariyono, sejawatnya mengalami kekerasan psikis dan fisik.

“Kami mengecam tindakan sekelompok orang yang menekan dan mengancam gerakan ini (GMCM) dengan aksi-aksi persekusi yang dipertontonkan,” cetusnya. 

Sekedar diketahui, banner-banner tersebut bertulis "Anda menerima politik uang maka masa depan Anda tergadaikan,  Akankah nasib rakyat harus ditukar dengan segenggam beras dan selembar uang,  rakyat adalah urusan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan, bukan melulu urusan pasir, batu, gragal dan aspal untuk jalanan, memberi ruang pada pemimpin korup = melanggengkan keserakahan dan kerakusan.

Sarko berujar, GMCM yang menyuarakan demokrasi dan anti korupsi murni gerakan moral, tidak berafiliasi dengan ormas maupun parpol tertentu. Sehingga, bukan saja terusik, sikap sekelompok orang yang berupaya mereduksi GMCM akan dihadapi. 

“Sebagai sebuah gerakan moral, kami mengajak masyarakat agar dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto menjadi pemilih yang cerdas melalui pemahaman tentang demokrasi yang sarat dengan pesan-pesan moral dalam tataran normatif. Makanya, tatkala GMCM dipersekusi, kami akan melangkah bersama LBH (lembaga bantuan hukum) untuk melakukan advokasi baik terhadap teman-teman GMCM yang dipersekusi, maupun teman-teman lain yang memiliki platform yang sama tentang gerakan moral berdemokrasi dan anti korupsi,” papar Sarko. 

“Dalam waktu dekat kami akan melaporkan pihak yang melakukan persekusi ke pihak yang berwajib. Termasuk juga konten salah satu pemilik akun di media sosial yang menebarkan fitnah terhadap aksi GMCM,” tandasnya. 

Ia pun menyebut tindakan negatif yang dilakukan pihak-pihak yang disebutnya berseberangan dengan GMCM. “Penyampaian aspirasi kami dalam bentuk banner banyak yang dirusak, diturunkan dan dibakar. Bahkan ada di beberapa wilayah ada pihak yang menekan aktivis GMCM agar menurunkan banner disertai ancaman,” ungkapnya.

Diantara yang disoal, sambung Sarko, banner berisi seruan moral itu dianggap sebagai alat peraga kampanye (APK). “Oleh seseorang yang berseragam seperti petugas pengawas pemilu melarang pemasangan banner GMCM karena disebutnya APK. Salah besar,” cetusnya. 

Hal-hal semacam itulah, kata Sarko lebih lanjut, yang perlu diperjelas kepada masyarakat, bahwasanya materi-materi (banner) murni berkonten ajakan menjadi pemilih yang cerdas, bukan APK. 

“Kita tidak masuk di ranah APK, tetap mengajak seseorang dan sebagainya. Ini murni gerakan-gerakan demokrasi kita untuk menyampaikan pendapat, mengajak untuk memilih (calon kepala daerah) yang baik,” tegasnya.

Seharusnya, sambung ia, gerakan kami ini mendapat dukungan pihak-pihak yang mengaku penegak demokrasi, bukan malah sebaliknya, meredusir pesan-pesan moral dan ajakan menjatuhkan pilihan pada calon kepala daerah Kabupaten Mojokerto yang memiliki rekam jejak relatif bersih dari korupsi, kredibel dan berintegritas

“Pesan moral yang dibangun GMCM, agar bupati terpilih nantinya tidak terperosok di kubangan korupsi, seperti yang terjadi pada tiga bupati sebelumnya yang terjerat kasus tindak pidana korupsi,” tukas Sarko. (one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional