Multi Bintang Indonesia (MBI) dan LSM lingkungan Yayasan Esa Khatulistiwa (YEK) menggelar pelatihan keanekaragaman hayati (biodiversity training) bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/12/2020).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar dan mendorong perilaku melestarikan sungai itu diawali dengan kegiatan outdoor di Sungai Kambengan, yang terletak di Dusun Made, Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Mereka mempraktikkan cara mengidentifikasi dan mengklasifikasi berbagai jenis tanaman yang ada di sungai ke dalam beberapa kategori, dengan didampingi pelatih dari YEK.
Selain itu, para peserta juga belajar mengidentifikasi makrozoobentos, yaitu berbagai binatang kecil yang hidup di dasar perairan. Setelah terjun langsung ke sungai, para peserta mendapatkan pemaparan bahwa keanekaragaman makrozoobentos merupakan salah satu bioindikator untuk mengetahui kualitas air karena eksistensi mereka sangat bergantung pada kualitas perairan.
Pelatihan ini dilanjutkan dengan sesi daring di mana para peserta menganalisis hasil observasi keanekaragaman hayati yang mereka lakukan di lapangan.
Sebagai produsen bir dan minuman nonalkohol, MBI memiliki komitmen yang kuat untuk turut melindungi sumber daya air dan bertumbuh bersama masyarakat.
Kegiatan pelatihan ini pun merupakan bagian esensial dari visi keberlanjutan serta komitmen MBI untuk menjaga tiap tetes air. Kolaborasi merupakan hal yang esensial untuk dapat mencapai visi keberlanjutan tersebut, sebagaimana disampaikan Komang Satria Wibawa, Brewery Manager MBI.
“Kita perlu bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dan anggota komunitas untuk memastikan bahwa anak serta cucu kita di masa depan masih akan memiliki akses terhadap sumber daya yang berharga ini. Oleh sebab itu, pemberdayaan masyarakat melalui knowledge sharing oleh YEK sangat penting, dan bahkan merupakan keharusan,” kata Komang.
Selaras dengan Komang, Endang Yuniartanti selaku Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Mojokerto menuturkan, bahwa komitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan perlu melibatkan banyak pihak.
“Pengenalan keanekaragaman hayati juga merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan perilaku cinta lingkungan tersebut,” terang Endang.
Dengan adanya pelatihan ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat menjadi “Sahabat Sungai” yang sadar dan mampu menjaga keanekaragaman hayati DAS Cumpleng.
“Sungai Kambengan termasuk dalam wilayah tengah DAS Cumpleng dengan nilai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan patut dijaga kelestariannya. Harapannya, pelatihan ini dapat membangun komunikasi dan kapasitas pemangku kepentingan DAS Cumpleng dari hulu sampai hilir,” ujar Sriyanto, Program Manager YEK.
Inisiatif pelatihan keanekaragaman hayati ini merupakan bagian dari serangkaian upaya MBI terkait konservasi sumber daya air bersama para mitra. Pada tahun-tahun sebelumnya, MBI telah melaksanakan program-program seperti “Nabung Banyu” dan “River2River” (Adopsi Sungai Cumpleng). Bersama pemerintah daerah setempat, masyarakat sekitar, dan organisasi-organisasi lingkungan, MBI menanam 10.000 pohon di kawasan Hutan Welirang untuk meningkatkan debit air, serta membangun komitmen masyarakat setempat untuk merestorasi kualitas air di DAS Cumpleng melalui edukasi lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis komunitas agar masyarakat tidak lagi membuang sampah domestik ke sungai. (one*)
Social