Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari secara resmi mengukuhkan kepengurusan Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Mojokerto, periode 2021-2025, di Pendopo Rumah Rakyat, Sabtu (13/2/2021) malam.
Prosesi pengukuhan 28 orang anggota DKD Kota Mojokerto dilangsungkan dengan protokol kesehatan ketat ditandai dengan penyematan pin berlambang Surya Mojopahit oleh Walikota kepada tujuh orang yang duduk di posisi dewan pembina, ketua dan wakil ketua lembaga yang menjadi mitra Pemkot Mojokerto yang bertugas memberikan rekomendasi kepada kepala daerah dalam hal kebijakan pemeliharaan dan pengembangan Kebudayaan tersebut.
Helatan yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto tersebut dibuka dengan penampilan karawitan siswa SMPN 9 dan tari tradisional siswa SMPN 7.
Panggung wayang Potehi, persenyawaan budaya Tionghoa dan Nusantara yang mengambil lakon Sie Jin Kwie produksi Gubuk Wayang menjadi penampil diujung acara pengukuhan pengurus DKD yang dihadiri Wakil Walikota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Sekdakot Mojokerto Harlistyati, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Sonny Basuki Raharjo dan suami Walikota Ika Puspitasari, Supriyadi Karima Syaiful, sejumlah pejabat teras Pemkot Mojokerto serta sejumlah kepala sekolah SD dan SMP tersebut.
“Saya mengucapkan selamat kepada 28 orang pengurus Dewan Kebudayaan Daerah Kota Mojokerto yang baru saja dikukuhkan, dengan harapan semoga nantinya mampu mengemban amanah dalam melestarikan seni budaya yang ada di Kota Mojokerto dengan Spirit of Mojopahit, sekaligus mendukung visi Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil makmur, sejahtera dan bermartabat,” kata Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengawali sambutannya.
Perangkat DKD Kota Mojokerto yang termaktub dalam SK Walikota Mojokerto Nomor 188.45/70/417.101.3/2020 Tentang Pembentukan Dan Pengukuhan Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Mojokerto Periode 2021- 2025, yakni Dewan Kebudayaan terdiri dari seorang ketua dan empat orang anggota, sekretaris, bendahara serta bidang-bidang teknis di bidang penggalian, pelestarian, pemajuan dan pemanfaatan obyek pemajuan kebudayaan.
Ning Ita, sapaan karib Walikota Ika Puspitasari mengatakan, sengaja pihaknya mengambil moment pengukuhan kepengurusan DKD bersamaan waktunya dengan Pekan Imlek 2021 karena ada alasan kuat soal akulturasi budaya di Kota Mojokerto dilatari berdirinya klenteng Hok Sian Kiong di abad 19 silam.
“Moment ini (pengukuhan DKD) kita letakkan pada Pekan Imlek 2021 atau 2572 Kongzili tentu ada landasan yang benang merahnya sangat kuat. Karena kalau kita flashback, Imlek dimana merupakan perayaan bagi umat Tionghoa, ini tidak lepas dari adanya akulturasi dari budaya Cina atau Tionghoa yang masuk ke Indonesia dan salah satu pintu masuknya adalah Kota Mojokerto,” cetusnya.
Soal pemajuan kebudayaan daerah, Ketua Dewan Pembina DKD Kota Mojokerto tersebut menegaskan komitmennya untuk peduli dan terus memajukan seni dan kebudayaan daerah yang ada di Kota Mojokerto, seperti digariskan dalam dokumen ‘Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto 2018-2023’.
“Komitmen memajukan seni dan budaya saya buktikan di dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah Kota Mojokerto 2018-2023, salah satu prioritas pembangunannya adalah pembangunan di bidang pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya. Itu adalah komitmen saya dalam rangka membangun kebudayaan yang ada di Kota Mojokerto,” tandas Ning Ita.
Menurut walikota perempuan pertama di Kota Mojokerto tersebut, keberadaan DKD sangatlah strategis sebagai mitra bagi pemerintah daerah, sebagai pemikir sekaligus sebagai konseptor dalam melaksanakan pembinaan dan juga pengembangan kebudayaan dengan meningkatkan sektor-sektor kebudayaan yang lebih memperkuat pada kearifan lokal.
“Sekaligus keberadaan dewan kebudayaan ini saya harapkan bisa sebagai pelaksana untuk pengembangan seni budaya melalui peningkatan aktifitas dan juga peningkatan kualitas kesenian dan kebudayaan serta peningkatan apresiasi seni dan budaya bagi masyarakat Kota Mojokerto,” cetusnya.
Harapan saya yang selanjutnya, sambung Ning Ita, dengan terbentuknya dewan kebudayaan daerah ini juga bisa menjadi penghubung aspirasi, pokok-pokok pikiran antara pemerintah dengan masyarakat yang peduli terhadap pemajuan kebudayaan yang ada di Kota Mojokerto.
“Kita bisa melihat bagaimana aktivitas seni dan juga budaya yang sudah berkembang di Kota Mojokerto ini, namun selama ini mungkin belum terfasilitasi secara baik dan lebih memadai. Karena itu keberadaan dewan kebudayaan daerah ini adalah memegang sebuah peran yang sangat strategis untuk bersinergi bersama-sama dengan pemerintah daerah Kota Mojokerto,” katanya.
Ditegaskan Ning Ita, melalui dasar hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan dan keputusan Walikota Mojokerto tentang pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) dan ditindaklanjuti dengan keputusan Walikota Mojokerto tentang pembentukan dewan kebudayaan daerah, ia ingin ada penguatan terhadap peran-peran strategis yang akan diemban oleh DKD Kota Mojokerto.
“Dan kedepannya tentu kita sebagai sebuah bangsa yang memiliki banyak sekali warisan budaya lokal, khususnya kalau kita bicara Kota Mojokerto, tentu tidak lepas dari warisan budaya Mojopahit. Inilah yang harus terus kita kuatkan pada berbagai sektor,” tekannya.
“Hari ini kita semua berada di pendopo rumah rakyat ini. Mungkin tidak pernah terbayang, bahwa Kota Mojokerto akan memiliki pendopo dengan nuansa Mojopahit seperti ini. Tapi ini hanyalah satu dari bukti yang sudah kita upayakan. Dan kedepan masih banyak lagi yang harus kita upayakan bersama-sama. Tidak hanya pada sektor fisik atau arsitektur Mojopahit belaka, tetapi banyak hal tentu yang sudah bisa kita kembangkan kedepannya. Dan itu bisa menjadi sektor pendukung utama dalam pengembangan pariwisata yang menjadi prioritas di Kota Mojokerto ini,” ucapnya.
Dalam waktu dekat, kata Ning Ita lebih jauh, masyarakat Kota Mojokerto akan bisa melihat, kita memiliki sebuah Taman Budaya Mojopahit. Disana kita akan bisa melihat miniatur Mojopahi yang mungkin tidak pernah terbayangkan akan ada di kota yang kecil ini.
“Tapi saya ingin semangat besar, semangat kejayaan Mojopahit pada abad tigabelas itulah yang akan menjadi motivasi bagi kita semuanya, yang terus menjadi penguat bagi kita semua, bahwa kita akan mampu menjadi sebuah daerah yang memiliki daya saing, yang memiliki kemandirian berada di antara daerah-daerah lain, apabila kita terus membangun kebudayaan yang dimiliki dan diwariskan oleh leluhur kita Mojopahit,” ujar Ning Ita diujung sambutannya. (ank/adv)
Social