Mojokerto-(satujurnal.com)
Deretan pohon Tabebuya, pohon yang mirip pohon Sakura bakal bisa ditemukan sepanjang jalan Brawijaya Kota Mojokerto.
Tabebuya, nama pohon tak berbuah dengan warna-warni bunga yang konon disebut-sebut berasal dari negara Brazil itu dipilih Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto untuk ditanam di sepanjang jalan Brawijaya, mengganti pohon Bintaro yang dinilai rawan bagi pengendara lantaran buah Bintaro acap kali rontok di terpah angin.
“Penggantian pohon Bintaro dengan pohon Tabebuya tidak lepas dari aspirasi dari masyarakat dan kalangan Dewan (DPRD Kota Mojokerto) yang meminta agar pohon lindung sepanjang jalan Brawijaya yang tidak ada buahnya,” kata Plt Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid, Selasa (16/2/2021).
Amin tak menampik jika pohon Bintaro punya kelebihan. Selain rindang, pohon Bintaro juga tumbuh sepanjang tahun. Batang pohon Bintaro yang bisa mencapai 12 meter itu memilih buah berbentuk lonjong mirip telur dengan panjang 5 sampai 10 cm. Buah pohon Bintaro berwarna hijau dan jika sudah matang akan berwarna merah tua. Buah pohon Bintaro dipercaya bisa mengusir tikus dan masuk jenis tanaman beracun yang bisa dimanfaatkan.
"Buahnya bagus untuk mengusir tikus tapi tidak ideal untuk ditanam di pinggir jalan, kalau buahnya jatuh akan menimpa pengendara yang lewat, meskipun daunnya memang cukup rindang,” imbuh Amin Wachid.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto tersebut, tidak ada penentuan jenis pohon yang ditanam di pinggir jalan. Tetapi, idealnya pohon yang ditanam di pinggir jalan itu rindang dan tidak membahayakan pengendara jalan.
"Ada tiga syarat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa pohon lindung harus berfungsi sebagai resapan, berfungsi rindang dan tidak membahayakan pengendara,” terangnya.
Hanya saja, untuk melihat hasil pohon Tabebuya, butuh waktu relatif lama. Ini lantaran Tabebuya baru akan berbunga dengan aneka warna sekitar dua tahun setelah ditanam. Namun jika sudah berbunga, selain rindang karena termasuk kategori pohon besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari empat meter, juga tampak indah cantik dan punya pesona tersendiri. Seperti yang kini tumbuh di banyak titik di Kota Surabaya.
Ia menyebut, saat ini DLH Kota Mojokerto memiliki 50 pohon Tabebuya tinggi 1 meter bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Direncanakan, puluhan pohon bantuan BBWS itu akan di tanam di sepanjang jalan Brawijaya dimulai di titik pertigaan kawasan Penarip sampai jalan RA Kartini.
“Secara bertahap, penanaman pohon Tabebuya mulai bulan April nanti,” terangnya.
Tidak saja akan menggantikan pohon Bintaro dengan pohon Tabebuya secara bertahap mulai bulan April mendatang, namun menurut Amin Wachid, jalan Brawijaya pun akan ditetapkan sebagai kawasan Tabebuya. (ank)
Social