Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 45 anggota pasukan tempur Batalyon Infantri Para Raider 503/Mayangkara menyalurkan ribuan paket sembako dan masker medis ke warga lima desa di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Terdampak PPKM Darurat, yakni, Desa Duyung, Desa Belik, Desa Seloliman, Desa Kedungudi, dan Desa Penanggungan, Kamis,(15/7/2021).
Satu persatu anggota Yonif Para Raider 503/Mayangkara yang dipimpin langsung Danyonif Letkol Inf. Roliyanto menuruni jalan setapak menuju rumah-rumah warga di perkampungan, didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Trawas.
Setiap prajurit membawa satu paket beras seberat 10 kilogram dan satu box masker untuk dibagikan door to door ke rumah warga yang terdampak PPKM Darurat.
Danyonif Letkol Inf. Roliyanto mengatakan, penyaluran ribuan paket sembako dan masker untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
"Saat ini negara sedang mengalami bencana nasional berupa wabah virus Covid-19. Bantuan ini juga bagian dari tugas TNI untuk menjaga, melindungi, dan mengatasi kesulitan masyarakat," sebutnya.
Roliyanto menyebut, dipilihnya kelima desa untuk penyaluran bantuan, karena kerap kali dijadikan lokasi untuk latihan taktis dan tempur bagi anggota kesatuannya.
"Kita sering berinteraksi dengan warga di lima desa ini, bahkan setahun bisa empat kali kita bertemu saat ada kegiatan latihan taktis dan tempur. Makanya bertepatan dengan hari ulang tahun Brigif Para Rider 18 Trisula ke-55, kami ingin berbagi dan membantu mereka,” ungkapnya.
Kepala Desa Duyung, Kecamatan Trawas Zuriyanto Bambang Siswantoro menyampaikan terima kasih karena desanya menjadi sasaran penyerahan bantuan sosial dari Yonif Para Rider 503/Mayangkara tersebut.
Dirinya mengaku, para pasukan tempur ini sangat familiar terhadap warga sekitar. Sehingga, saat adanya kebijakan PPKM Darurat yang membatasi akses pergerakan warga dan berdampak luar biasa akan kondisi kehidupan warga setempat.
"Warga desa kami memang sangat familiar dengan anggota kesatuan ini. Sebab setiap tiga bulan sekali selalu melakukan latihan fisik disini," bebernya.
Warga, sambung ia, merasa setidaknya diringankan bebannya dalam kehidupan sehari-hari untuk makan. Pasalnya banyak warga yang tak bisa bekerja sejak PPKM Darurat diberlakukan.
"Tempat wisata dan warung-warung ditutup saat PPKM Darurat, ini sangat memukul ekonomi warga. Karena mereka tidak bisa lagi berjualan hasil kebunnya kepada wisatawan," imbuhnya.
Sementara Camat Trawas Agus Subiyakto menyebutkan pemberian ribuan bantuan paket sembako dan masker medis oleh Yonif Para Rider 503/Mayangkara di waktu yang tepat, yakni saat PPKM Darurat. Apalagi bansos dari pemerintah juga belum turun sampai saat ini, sehingga ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.
"Bagai oase di padang pasir, bantuan ini tentu sangat meringankan beban warga yang membutuhkan disaat pandemi yang tak kunjung akhir dan disaat PPKM Darurat," cetusnya. (ank)
Social