Layanan home care fisioterapi secara cuma-cuma yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto tidak hanya menyentuh lansia dan disabilitas, namun pelayanan kesehatan melalui serangkaian terapi itu kini juga menyentuh para purna ASN (aparatur sipil negara) yang telah mengabdikan dirinya kepada Pemkot Mojokerto.
“Beliau para purna ASN yang saat ini dalam kondisi sakit, stroke salah satunya, dan perlu penanganan ahli fisioterapi, Pemkot bersama Baznas Kota Mojokerto akan memberikan layanan homecare fisioterapi secara berkala untuk membantu memulihkan kembali kondisi fisiknya,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin (30/08/2021).
Ning Ita, sapaan karib wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto menyebut home care fisioterapi bagi orang-orang yang pernah mengabdikan dirinya kepada Pemkot Mojokerto sebagai feed back bagi mereka, karena tatkala masih aktif sebagai ASN mereka berkontribusi dalam wadah BAZ yang kini dikukuhkan negara menjadi Baznas.
“Jadi sangat relevan untuk memberikan apresiasi bagi para purna ASN yang saat ini tengah menderita sakit dan perlu sentuhan ahli fisioterapi,” cetusnya.
Menurut Ning Ita, sinergitas antara Pemkot dan Baznas Kota Mojokerto untuk aksi-aksi kemanusiaan ini bermuara pada upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Demikian juga dengan home care fisioterapi bagi kaum duafa, lansia dan disabilitas yang sudah berjalan sejak tiga bulan lalu.
“Dengan relawan fisioterapis yang direkrut Baznas Kota Mojokerto, dan dengan basis data purna ASN yang kita miliki, kita akan melakukan penanganan home care fisioterapi bagi purna ASN semaksimal mungkin. Mudah-mudahan derajat kesehatan para mantan abdi negara ini semakin tinggi,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi mengatakan, terobosan di bidang home care fisioterapi purna ASN gagasan bareng Pemkot Mojokerto dan Baznas merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.
“Home care fisioterapi purna ASN ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia,” katanya.
Dwi Hariadi mengatakan, saat ini pihaknya memiliki empat orang tenaga profesional di bidang fisioterapi yang siap diturunkan untuk layanan home care fisioterapi bagi purna ASN Pemkot Mojokerto. Dan akan ada satu master fisioterapis lagi yang siap jadi relawan untuk layanan home care fisioterapi.
“Mereka, relawan (fisioterapis) lulusan Unair Surabaya. Mereka profesional di bidangnya. Bahkan, keberadaan fisioterapi Baznas Kota Mojokerto jadi jujugan magang beberapa mahasiswa S2 MAHSA University Malaysia,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, ujarnya, pihaknya bersama Wali Kota akan bersilaturahmi mengunjungi para purna ASN yang perlu penanganan ASN.
“Tidak menutup kemungkinan kita juga akan memberikan layanan fisioterapi bagi ASN Pemkot Mojokerto yang masih aktif yang menderita stroke ringan butuh latihan fisioterapi,” tukasnya.
Dwi Hariadi mengatakan, Subiyanto, salah satu purna ASN mendapat layanan home care fisioterapi pertama. Mantan Kadis Kebersihan Kota Mojokerto ini mendapat penanganan fisioterapi karena menderita penyakit stroke.
“Melalui kerjasama dengan Pemkot, kami berharap dapat mewujudkan misi Pemkot Mojokerto dan visi Baznas dengan mengembangkan pelayanan kesehatan yang humanis, proaktif dan penuh dengan empati kepada masyarakat,” katanya. (one/hms/adv)
Social