Kota Mojokerto Berdzikir dan Bersholawat Tangkal Covid-19 - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Kota Mojokerto Berdzikir dan Bersholawat Tangkal Covid-19

Mojokerto-(satujurnal.com)

Sebagai ikhtiar dan wujud menggaungkan upaya batin agar pandemi Covid-19 segera berakhir, Pemkot Mojokerto menggelar doa bersama bertajuk 'Kota Mojokerto Berdzikir dan Bersholawat'.


Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, SE dan Wakil Wali Kota Mojokerto H. Achmad Rizal Zakaria, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto H Junaidi Malik, unsur Forkompimda beserta sejumlah  tokoh agama, antara lain Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) Kota Mojokerto Drs.KH. M. Sholeh Hasan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Faqih Usman, LC, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mojokerto KH Rofi'i Ismail dan Ketua Ponpes Miftakhul Hikmah KH Shodiqin dan Ketua PD Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Mojokerto KH. M. Shodiqin Marzuqon hadir dalam acara yang digelar di Sabha Pambojana Rumah Rakyat, jalan Hayamwuruk 50, Kamis (12/8/2021) malam.

Ketua Umum PB NU Prof.Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA juga mengikuti acara melalui telekonferensi Zoom.

Acara yang diawali dengan istiqosah dan tahlil yang dipimpin KH. M. Shodiqin Marzuqon tersebut juga melibatkan tidak kurang dari 700 orang yang mengikuti secara virtual di lima masjid dan tiga kantor kecamatan, termasuk jajaran pendidik dari level Paud hingga SMP.  

“Mari kita bersama-sama untuk menundukan hati bahkan jiwa mengetuk pintu langit berdzikir dan bersholawat agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni segala dosa-dosa dan kekhilafan kita sebagai manusia semoga pada majelis dzikir malam hari ini Allah mengabulkan seluruh doa kita dan kita semua segera dibebaskan dari segala bencana utamanya bencana pandemi covid 19,” kata Wali Kota dalam sambutannya.

Agama kita, kata Ning Ita, sapaan Wali Kota Ika Puspitasari, senantiasa mengajarkan bahwa doa adalah senjata bagi orang-orang beriman doa adalah penenang bagi jiwa, penambah optimisme kita di dalam menjalani kehidupan.

“Marilah kita bersama-sama memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, juga kita tingkatkan sikap sosial kita semangat untuk terus berbagi berkorban membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesusahan,” ajaknya.

Dipaparkan Ning Ita, Kota Mojokerto termasuk salah satu daerah yang wajib mengikuti PPKM level 4 yang diperpanjang hingga 4 kali sampai dengan 16 Agustus yang akan datang.  Dampak PPKM ini cukup berat dirasakan oleh masyarakat. 

“Untuk itu saya berharap kerja sama yang baik semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh peraturan PPKM level 4 serta tetap disiplin menjalankan protokol Kesehatan 5M serta mengikuti anjuran serta undangan dari pemerintah untuk divaksinasi,” katanya. 

“Merebaknya wabah covid 19 memberikan banyak pelajaran bagi kita semuanya tidak hanya terkait menjaga kebersihan dan higienitas namun lebih dari itu kita juga diingatkan arti penting kebersamaan, berharganya kegotongroyongan serta betapa mulianya memiliki sikap yang sabar dan ikhlas,” tandasnya.

Pandemi Covid-19, ujar Ning Ita lebih lanjut, sampai hari ini belum jelas kapan berakhirnya bahkan terjadinya peningkatan kasus eksponensial Covid-19 dalam dua bulan terakhir. Upaya secara lahir untuk membatasi penularan pandemi telah banyak kita lakukan. 

“Sebagai wujud menggaungkan usaha batin agar pandemi segera berakhir, kita lengkapi usaha secara batin dengan berdzikir dan bershalawat sebagai salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan dan pertolongan-Nya. Mudah-mudahan dengan berdzikir dan bershalawat sebagaimana dianjurkan oleh para ulama, Allah akan mengabulkan doa kita dan Covid-19 segera berakhir," ucap Wali Kota.

Ning Ita berharap agar seluruh masyarakat senantiasa berupaya menjaga ketenangan diri dan selalu berpikiran positif agar bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 yang telah banyak memakan korban.

"Pandemi Covid-19  telah menimbulkan ketidakpastian dan keprihatinan mendalam.  Namun marilah kita berupaya berdoa bersama, berdzikir dan bershalawat sebagai ikhtiar batin mengetuk pintu Allah SWT agar pandemi segera berakhir, " ajak Ning Ita.

Ia juga mengajak semua pihak untuk  menerapkan  protokol kesehatan 5M secara disiplin serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, berikhtiar semampu mungkin dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

“Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara-saudara kita baik dari tenaga kesehatan, ASN maupun para relawan yang telah berjuang berjibaku dalam penanganan covid 19 di Kota Mojokerto. Kita doakan bersama-sama pada malam hari ini agar beliau yang telah gugur mendapatkan tempat yang terbaik di terima seluruh amal perbuatannya, diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah, seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan hati,” ucapnya.

“Saat ini masih banyak pula saudara-saudara kita yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Mojokerto, juga yang sedang dirawat di tempat isolasi terpusat di gedung rusunawa dan balai diklat kita doakan agar mereka segera dipulihkan kesembuhannya dan bisa beraktifitas seperti sedia kala,” tukas Ning Ita. 

KH Said Aqil Siradj  mengatakan,  siapapun bisa terancam virus corona. Tidak pandang bulu, muslim non muslim, kaya miskin, pintar atau bodoh, level tinggi atau rendah. Di kota di kampung siapa pun terancam terkena Covid-19.

“Oleh karena itu sudah selayaknya, sudah sepantasnya, sudah seharusnya kita kembali kepada Allah disamping kita pasti akan melakukan protokol kesehatan,” ujarnya. 

“Pandemi Covid-19 merupakan cambuk sekaligus ujian bagi kita semua agar kita semakin mendekatkan diri pada Allah. Karena kita sadar kita ini hanyalah hambanya Allah,” cetusnya. (one/ank/adv) 


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional