Mojokerto-(satujurnal.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspisari mengajak mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mojokerto berkontribusi untuk mendukung penanganan Covid-19 di Kota Mojokerto.
Ajakan orang nomor wahid di Kota Mojokerto itu dicetuskan saat menerima kunjungan silaturahmi sejumlah aktivis organisasi mahasiswa di ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat, jalan Hayam Wuruk 50, Kamis (5/8/2021).
“Ini acara silahturahmi sekaligus memperkenalkan pengurus HMI Cabang Mojokerto yang baru. Sesuai visi mereka mewujudkan masyarakat adil makmur, maka kita harus berbicara itu dalam konteks pandemi Covid-19. Saya ajak mereka untuk bersinergi dengan masuk di dalam tim tracing, khususnya support back office di dalam inputting ke apliklasi ‘SiLacak’ dari Kemenkes,” cetus Wali Kota didampingi Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo serta sejumlah pejabat teras Pemkot Mojokerto
SiLacak merupakan metode pelacakan menggunakan pendekatan 15 orang kontak erat pertama. Begitu 15 kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui sistem aplikasi SiLacak atau lewat laman Silacak.kemkes.go.id. Server SiLacak langsung terhubung ke pusat. Sehingga, data tracing dapat langsung dimonitor oleh Kemenkes RI.
“Bagaimana kita upayakan dari level 4 ini menjadi level 2. Sedangkan pemerintah pusat memiliki enam indikator untuk menentukan level-level tadi. Indikator tersebut satu diantaranya yang bisa kita sinergikan adalah dalam tracing ini,” tandas Ning Ita, sapaan karib Wali Kota.
Karena, katanya lebih lanjut, aturan terbaru WHO satu kasus positif minimal harus ada 15 tracing yang dilakukan. Kalau beban tracing ini dibebankan kepada tim Satgas Covid-19 yang ada di kelurahan dimana notabene mereka adalah lurah, Babhinsa, tokoh agama, mereka mampu kalau datang ke masyarakat. “Tapi yang berat itu inputting datanya ke aplikasi SiLacak. Nah ini perlu didukung tenaga-tenaga muda yang memang sudah familier dengan gagdet dan aplikasi, seperti halnya adik-adik HMI,” paparnya.
Ning Ita berharap, dengan bertambahnya tracer, level dalam PPKM bisa diturunkan. Dari PPKM Level-4 menjadi PPKM Level-2.
“Target saya PPKM Level-2. Kalau (level) 3 masih ada pengetatan. Makanya 6 indikator ini harus bisa kita kendalikan,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua HMI Mojokerto Elang Teja Kusuma mengatakan pihaknya menyambut baik tawaran Ning Ita.
“Alhamdulliah kita disambut dengan baik oleh Bu Wali Kota dan kedepan kita berharap antara HMI dengan Pemkot bisa bersinergi,” katanya.
“Kami merupakan bagian dari mitra pemerintah yang akan terus menjalin sinergisitas untuk pembangunan di daerah khususnya di Kota Mojokerto. Kami akan terus memberikan kontribusi dalam pembangunan di Kota Mojokerto,” tukasnya. (ank/adv)
Social