Ning Ita Sebut PPKM di Kota Mojokerto Berpeluang Turun Level - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ning Ita Sebut PPKM di Kota Mojokerto Berpeluang Turun Level

Mojokerto-(satujurnal.com)

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, Kota Mojokerto berpeluang turun level dalam pemberlakuan PPKM. Menyusul cakupan vaksinasi jadi indikator penilaian PPKM di Jawa dan Bali seperti tertuang dalam Inmendagri Nomor 42 tahun 2021 tentang PPKM level 4,3,2 COVID -19 di Jawa dan Bali. Apalagi cakupan vaksinasi Kota Mojokerto tertinggi di Jawa Timur. 


"Di Inmendagri sebelum-sebelumnya, cakupan vaksinasi tidak menjadi indikator penentuan level PPKM daerah. Tapi di Inmendagri terbaru yang terbit tanggal 13 September kemarin, cakupan vaksinasi ditambahkan sebagai indikator penentuan level. Nah itu peluang kita untuk bisa turun level," katanya, Selasa (14/9/2021).

Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita itu menyebut, jika Inmendagri Nomor 42 tahun 2021 tentang PPKM level 4,3,2 COVID -19 di Jawa dan Bali benar-benar direalisasikan, maka Kota Mojokerto bisa turun level menjadi level dua bahkan satu.

"Di situ kan disebutkan, jika penurunan level daerah dari level 3 menjadi level 2, capaian total vaksinasi dosis pertama minimal 50 persen dan capaian vaksinasi dosis satu lansia di atas 60 tahun minimal 40 persen," katanya.

Lebih lanjut Ning Ita menjelaskan hingga saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Mojokerto sudah mencapai angka 119,07 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua mencapai angka 69.39 persen.

"Jika berpedoman pada capaian tersebut, tak menutup kemungkinan, kita juga bisa loncat langsung ke level satu. Sebab syarat turun level dari dua ke satu hanya dibutuhkan capaian vaksinasi dosis pertama minimal sebesar 70 persen. Padahal saat ini capaian kita sudah di atas 100 persen," tuturnya.

Ditambahkan, capaian vaksinasi Kota Mojokerto menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Bahkan menurutnya, Mojokerto menjadi 1 di antara 2 Kota di Jawa Timur yang berhasil mencapai herd immunity lebih awal.

"Kota Mojokerto selalu bersanding dengan Kota Surabaya terkait capaian vaksinasinya. Baik itu dosis pertama maupun kedua. Bahkan dua kota ini menjadi daerah yang mencapai herd immunity lebih dulu dibanding daerah-daerah lain di Jawa Timur," tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan per 14 September 2021, Kota Mojokerto masuk ke dalam 10 besar kota dengan capaian vaksinasi dosis kedua tertinggi di tingkat nasional. Bahkan, menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Jawa Timur yang menduduki rangking tersebut.

"Pukul 12.00 siang tadi kita cek, posisi kita berada di urutan 10. Dengan capaian vaksinasi dosis kedua sebesar 69,36 persen atau sebesar 70.435 jiwa," terangnya.

Diungkap Ning Ita, Mojokerto berada 1 level di bawah Kota Surakarta dengan capaian vaksinasi suntikan kedua sebesar 70,43 persen, dan berada 1 tingkat di atas Kabupaten Klungkung Provinsi Bali dengan capaian vaksinasi sebesar 65,14 persen.

"Ini patut kita syukuri, usaha keras kita untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi membuahkan hasil. Sehingga bisa mendongkrak capaian vaksin kita menjadi yang tertinggi," tukasnya.

Ning Ita pun mengapresiasi kerja keras tim tenaga kesehatan Pemkot Mojokerto yang tak kenal lelah memberikan pelayanan vaksinasi bagi masyarakat. Ia juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bersedia mengikuti program vaksinasi.

"Tak ada upaya yang sia-sia, kini kerja keras kita akan menuai hasil positif. Merujuk pada Inmendagri terbaru, kita akan bisa turun level PPKM," terangnya.

Kendati demikian, Ning Ita tetap mengingatkan warga Kota Mojokerto untuk menjaga protokol kesehatan. "Meski sudah vaksin dan meski PPKM sudah diperlonggar, saya selalu ingatkan warga kota untuk tak lalai prokes. Karena itulah benteng terkuat kita dalam melawan COVID-19," ujarnya. (one/hms)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional