Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto mengintensifkan dukungan dan menggerakkan pelatihan persepatuan bagi wirausahawan baru melalui metode inkubasi. Diharapkan, melalui metode ini para perajin sepatu yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 kembali bangkit dengan kapasitas dan akses pasar lebih baik. Apalagi, industri sepatu menjadi ikon produk unggulan dan primadona bagi Kota Mojokerto.
“Melalui pelatihan, pendanaan-pendanaan produktif dan pendampingan UMKM yang notabene wirausahawan baru, kita harapkan proses inkubasi ini bisa mendorong UMKM lebih berdaya saing,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat meninjau pelatihan produksi sepatu di di Gedung Raw Material Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Senin (4/10/2021).
Inkubasi wirausaha alas kaki ini diikuti 75 orang peserta. Mereka terbagi dalam dua gelombang pelatihan yang mendatangkan narasumber Sanggar Berani Usaha (SBU) Yogyakarta.
Peserta yang mengikuti inkubasi merupakan warga yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Mereka tervalidasi dari ratusan calon peserta yang mendaftar program inkubasi yang dibuka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mojokerto tahun 2020 lalu.
Menurutnya, produksi alas kaki Kota Mojokerto yang merupakan produk unggulan UMKM sudah tembus pasar nasional maupun internasional, seperti nAmerika, Jepang dan Korea harus diperkuat dengan menyiapkan UMKM yang handal sehingga memiliki bargaining position lebih baik.
Ia berharap, melalui produk-produk unggulan lokal alas kaki Kota Mojokerto dapat menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi dan berkelanjutan.
“Sehingga, hal ini sejalan dengan visi Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. Yang mana, nantinya dapat menciptakan SDM unggul dalam mempersiapkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata,” cetusnya.
Selain itu, tahun depan Ning Ita berencana akan melibatkan para wirausaha baru yang konsisten menggeluti sepatu anak-anak untuk memproduksi sepatu sekolah. “Sepatu produk UMKM kita manfaatkan untuk menopang penyeragaman sepatu sekolah dalam program pendidikan gratis,” tukasnya. (one)
Social