Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur Ditutup, Ini Harapan Ning Ita - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur Ditutup, Ini Harapan Ning Ita


Mojokerto-(satujurnal.com)

Festival Perahu Naga “Susur Sungai Brantas” menjadi ujung helatan Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur di Kota Mojokerto yang berlangsung selama tiga hari dari 1 Nopember hingga 3 Nopember 2021.


Simbolisasi kegiatan yang mengangkat kembali arti Sungai Brantas dan Kota Mojokerto sebagai bagian dari simpul jalur rempah yang disinggahi kapal-kapal niaga pengangkut rempah di alur pelayaran Nusantara ini diawali dengan tarian kolosal Sumpah Amukti Palapa yang melibatkan 250 penari dari pelajar dan sanggar tari setempat. 

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan kebanggaannya atas terpilihnya Kota Mojokerto menjadi tuan rumah bagian dari Festival Jalur Rempah Nusantara. 

"Tentu dalam tiga hari ini ada satu kesan yang mendalam bagi kami masyarakat Kota Mojokerto bahwa di kota kami menjadi tuan rumah bagian dari event Kementerian Pendidikan dan Ristek Dikti, yaitu jalur rempah. Ini tidak pernah terbayangkan dibenak kami," ujarnya. 


Berbagai kegiatan dalam Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur yang mengusung tema “Rempah Untuk Masa Depan” sukses digelar di Kota Mojokerto, dari workshop Lima Pilar Rempah, hingga Pameran Komoditi Rempah serta Diskusi Rempah, dan Festival Perahu Naga “Susur Sungai Berantas” sebagai penutup.

Wali Kota yang karib disapa Ning Ita ini berharap festival jalur rempah ini bukan menjadi pertama dan terakhir. Bahkan, ia menyatakan kesiapan Kota Mojokerto menjadi tuan rumah Festival Jalur Rempah pada tahun mendatang.

"Kami siap untuk menjadi tuan rumah di tahun-tahun berikutnya, dengan membuat event yang lebih meriah, dengan ribuah masyarakat yang terlibat secara langsung didalamnya," ungkapnya.

Menurut Ning Ita, adanya event Festival Jalur Rempah ini, memberikan satu semangat tersendiri bagi masyarakat Kota Mojokerto untuk membangkitkan kembali, serta mengembangkan kebudayaan warisan leluhur di era Majapahit. 

"Kedepan event-event yang berbasis budaya seperti ini akan terus kami kembangkan, karena kami ingin Kota Mojokerto ini yang dulu merupakan jantung dari peradaban Nusantara, jantung dari Majapahit juga akan kembali moncer dan menjadi jantung Nusantara," katanya. 

Sementara itu, Direktur Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Dr Hilmar Farid yang turut hadir langsung mengatakan bahwa Kota Mojokerto mempunyai anugerah warisan budaya dan sejarah yang luar biasa. 

"Walaupun sebentar di Kota Mojokerto namun saya bisa merasakan bahwa Kota Mojokerto ini memang dapat anugerah dari Yang Maha Kuasa. Anugerahnya adalah warisan budaya sejarah yang luar biasa. Ini harus dikembangkan," ujarnya.

Hilmar menyebut, semangat mengembangkan warisan budaya dan sejarah di Kota Mojokerto juga tidak lepas dari semangat Ning Ita sebagai Wali Kota yang konsen terhadap budaya warisan leluhur. 

Ia pun berharap, kegiatan ini tak hanya sekedar diskusi tapi juga ada langkah kongkrit kedepan untuk mewujudkan jalur rempah masa depan sebagai upaya rekontruksi dan revitalisasi jalur budaya bahari dan penggalian kembali potensi untuk kekayaan dan kesejahteraan.

"Kegiatan ini awal mulanya dari arahan Bapak Presiden Joko Widodo ketika mencanangkan Indonesia akan menjadi poros maritim dunia," ucapnya.

Aspek penting poros maritim dunia ini, lanjut Hilmar, adalah kebudayaan. Sejak tahun 2017 lalu, Kementerian bertekad untuk mengidentifikasi lagi tapak-tapak jalur rempah yang usianya sangat tua untuk didaftarkan sebagai warisan dunia UNESCO.

"Upaya mencari tahu ini terus dilakukan sebagai upaya revitalisasi jalur rempah. Hingga akhirnya warisan budaya ini bisa tercatat di UNESCO menyusul Candi Borobudur, Prambanan dan yang lainnya," paparnya. 

Selain Hilmar Farid, turut hadir secara langsung dalam penutupan Festival Jalur Remah Titik Simpul Jawa Timur, Dr. Sri Untari Biowarno, Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur, Dr. Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek, serta Zakaria Kasimi, Kepala BPCB Jawa Timur. (one/adv)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional