Ning Ita Targertkan Swasembada Protein Hewani - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ning Ita Targertkan Swasembada Protein Hewani


Mojokerto-(satujurnal.com)

Pemerintah Kota Mojokerto menyusun berbagai program terobosan untuk mencapai target swasembada protein hewani. Caranya dengan menggiatkan inkubasi wirausaha bidang peternakan agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan protein hewani masyarakat. Lebih spesifik, kebutuhan protein yang bersumber dari daging dan telur ayam.


Demikian dinyatakan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka kegiatan inkubasi wirausaha bidang peternakan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto di Pendopo Kecamatan Prajurit Kulon, Senin (29/11/2021).

Kegiatan inkubasi ini diikuti 34 peserta dari berbagai kelompok wirausaha yang belum mendapatkan pelatihan dari DKPP Kota Mojokerto. Sedangkan total keseluruhan terdapat 14 kelompok wirausaha dari 112 ruta (rumah tangga).

“Saya sadar, swasembada beras mboten mungkin. Jadi, ayo kita mulai dari hal-hal yang memungkinkan.  Termasuk swasembada protein hewani, menurut saya ini masih memungkinkan”, ujar Wali Kota.

Menurut wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto yang karib disapa Ning Ita ini, belakangan semakin banyak metode yang bisa digunakan untuk bisa beternak ayam pedaging ataupun petelur di lahan sempit. Hal itu dinilai bisa diterapkan bagi masyarakat Kota Mojokerto yang kesediaan lahannya terbatas.

Selain itu proses ternak yang lebih mudah dibanding jenis hewan lain. Serta pasar yang luas karena tingginya permintaan masyarakat terhadap kedua sumber protein hewani tersebut.

Terkait kegiatan inkubasi wirausaha, kelompok penerima manfaat tidak hanya mendapat pelatihan, melainkan juga bantuan permodalan, sarana dan prasarana, serta wadah pemasaran, yakni melalui E-Warung.

Sehingga dengan besarnya dukungan dari pemerintah, diharapkan kelompok wirausaha yang terbentuk bisa mengikuti pelatihan dengan serius.

"Tujuan program ini bisa berkelanjutan. Tidak sekali jual hasil ternak, lalu sudah. Jadi, setiap ada persoalan, tolong dikomunikasikan dengan dinas", kata Ning Ita. (one/ank/adv)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional