Mojokerto-(satujurnal.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari kembali menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Setelah menerima penghargaan sebagsi Badan Publik Informatif dalam Anugerah KI Award 2021 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur Rabu 1 Desember 2021 kemarin, hari ini Wali Kota yang karib disapa Ning Ita ini meraih penghargaan sebagai Kepala Daerah Pembina Inovasi Terbaik tingkat Jawa Timur dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah.
Tak tanggung-tanggung, kepala daerah perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menyisihkan 37 kepala daerah lainnya di Jawa Timur atas komitmen luar biasanya dalam mengembangkan inovasi di daerahnya.
Pemberian penghargaan yang diberi nama 'Penganugerahan Inotek Award 2021' dilaksanakan di Pendopo Sabha KridhaTama, Rumah Rakyat.
Petinggi Pemkot ini mendapat kalung medali emas, piagam serta piala dari Gubernur Jatim melalui Kepala Balitbang Provinsi Jawa Timur, Anom Surahno.
"Pemprov Jatim lewat kegiatan Inotek Award 2021 memberikan penilaian terhadap kepala daerah yang sangat peduli dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan inovasi di daerah," ujar Anom.
Ia menyampaikan pesan Gubernur bahwa inovasi ini adalah ruh dari pelayanan publik dan ruh OPD dalam pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat. Inovasi juga menjadi sarana dalam mensejahterakan masyarakat
"Melalui inovasi maka pelayanan kepada masyarakat akan lebih baik dan
Balitbang membangun sebuah ekosistem inovasi salah satunya adalah menggerakkan inovasi di daerah," tukas Anom.
Ia menegaskan, Wali Kota Ning Ita memiliki komitmen yang kuat terhadap inovasi di daerah. Terbukti, sejumlah inovasinya sudah dinilai secara nasional. Bahkan petinggi pemkot ini sudah melakukan presentasi untuk mewakili Jawa Timur.
"Jadi nilai atau peringkat yang kita berikan di Inotek ternyata sama dengan penilaian di Innovative Goverment Award (IGA) tingkat nasional. Ini membuktikan Ning Ita memang layak mendapatkan apresiasi," tukasnya.
Terpisah, Ning Ita menyebut pembangunan ekosistem inovasi sudah dilakukannya sejak tahun 2019 lalu. Ia mewajibkan seluruh OPD untuk melahirkan minimal satu inovasi baru setiap tahunnya.
Dan agar kesannya tak main-main, maka ia menegaskannya melalui penandatanganan komitmen Perjanjian Kerja dengan seluruh OPD. Selain itu, ia juga memasukkan komitmen melalui skema pemberian reward perwali kinerja.
"Hasilnya sudah ada ratusan inovasi yang disumbangkan oleh seluruh OPD. Namun kita daftrakan di IGA baru sebanyak 84 inovasi. Ini lantaran persyaratan di IGA menuntut usia inovasi tersebut harus lebih dari dua tahun.
Ia juga menerangkan, ada sejumlah Inovasi yang sudah dapat apresiasi tingkat nasional yakni Gayatri. Bahkan tahun ini dilakukan pembaruan inovasi Gayatri kendali COVID-19. Ini dalam rangka menambah fitur-fitur baru dalam rangka penanganan Covid secara komprehensif.
"Hasilnya kita bisa mendapatkan prestasi capaiaj vaksinasi Covid-19 tertinggi se Kawa Timur," pungkasnya. (one/adv).
Social