Ning Ita : Nilai-Nilai Anti Korupsi Harus Ditanamkan Sejak Dini Dalam Diri Anak-anak - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ning Ita : Nilai-Nilai Anti Korupsi Harus Ditanamkan Sejak Dini Dalam Diri Anak-anak


Mojokerto-(satujurnal.com)

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan, pentingnya menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada anak-anak sejak dini. Dengan penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam diri anak-anak sejak dini, ke depan diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang antikorupsi.


Penegasan itu disampaikan Wali Kota dalam kegiatan bertajuk Silaturahmi Forkopimda dengan puluhan murid SMP Negeri dan Swasta se Kota Mojokerto dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia 2021, di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Rabu (8/12/2021) sore.

Hadir dalam agenda Silaturahmi Forkopimda, Ketua DPRD Kota Sunarto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Mojokerto Agustinus Herimulyanto, Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo, Kepala Bakesbangpol M. Imron, Kepala Dinas P dan K Amin Wachid, Pasi Inteldim 0815 Mojokerto Lettu Cba Kurniawan Junaidi, serta Kasat Reskrim Polresta Mojokerto Iptu Hari Siswanto.


Di depan puluhan siswa sekolah menengah pertama, Ning Ita, sapaan karib Wali Kota Ika Puspitasari mencontohkan hal kecil yakni mencontek yang dianggap lazim tapi sejatinya adalah tindakan yang melanggar nilai-nilai anti korupsi yakni kejujuran.

"Mencontek itu adalah bibit korupsi, karena melanggar satu dari sembilan nilai -nilai anti korupsi yaitu Kejujuran. Dan 9 nilai anti korupsi yakni Peduli, Disiplin, Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan adil," terangnya.

Ning Ita menyebut jajaran Forkopimda memiliki semangat sama untuk memperingati hari anti korupsi agar ada upaya terpadu untuk menanamkan budaya anti korupsi.

"Budaya itu adalah perilaku yang jadi kebiasaan dan berlangsung kontinyu terus menerus. Maka kami jajaran Forkopimda sepakat bersama-sama mulai menanamkan budaya anti korupsi sejak dini kepada para murid SMP ini," ungkapnya.

Ia memberi contoh sederhana yang bisa dicerna oleh para murid SMP , yakni budaya mencontek. Kenapa mencontek dikatakan budaya, karena kebiasaan kecil ini banyak menjadi pemakluman meskipun itu bagian dari bibit perilaku korupsi yang harus diperangi.

"Perbuatan yang melanggar nilai anti korupsi kalau dibiarkan akan jadi kebiasaan dan bisa jadi budaya. Kalau bibit korupsi itu sudah membudaya, maka semangat kita untuk anti korupsi tidak bisa terjadi secara paripurna," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Agustinus Herimulyanto mengatakan tema yang diangkat Hari Antikorupsi tahun ini yakni Bersatu Padu Bangun Budaya Antikorupsi. ’’Jadi, yang harus diwujudkan adalah membangun budaya antikorupsi,’’ terangnya.

Ia pun berpandangan, digelarnya forum Silaturahmi Forkopimda merupakan salah satu bentuk keterpaduan dalam menanggulangi korupsi. Sebab, forum tersebut melibatkan seluruh elemen bangsa.

Mulai dari unsur kepala daerah, ketua legislatif, pejabat pemerintahan, TNI, Polri, ASN, hingga kalangan tenaga pendidik dan pelajar. ’’Dengan secara keterpaduan untuk bersama-sama membangun budaya antikorupsi, harapannya akan tertanam dan bertumbuh kembang menjadi sikap dalam diri kita semua dann siswa-siswi sebagai penerus generasi bangsa ini,’’ ulasnya.

"Semisal hari ini adalah lomba pidato dan baca puisi yang bertemakan anti korupsi. Kita berharap para murid SMP sudah memahami apa itu korupsi dan pencegahannya. Minimal untuk dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya," tukasnya. (one/adv)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional