Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 10 orang mendapatkan penghargaan dan Piagam, karena dengan sukarela mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali di PMI Kota Mojokerto. Penghargaan dan piagam disematkan dan diserahkan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Pendopo Sabha Krida Tama, Rumah Dinas Wali Kota, Senin (7/2/2022).
Dalam sambutannya Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita ini mengatakan, apa yang dilakukan para pendonor ini adalah sebuah bentuk sedekah dalam bentuk darah yang memiliki nilai dan manfaat luar bisa dalam menyelamatkan nyawa manusia.
"Ini komitmen dari pribadi luar biasa dalam membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah, trombosit dan plasma konvalesen. Saya memberi apresiasi kerja sosial para pendonor serta jajaran PMI yang telah mberi kontribusi luar biasa dan bersinergi untuk tugas kemanusiaan," ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Mojokerto ini menyebut sejak pandemi Covid-19 melanda, PMI memiliki peran substantif dan strategis dalam rangka membantu penanganan kesehatan masyarakat yang terpapar Covid-19.
"Ada kebutuhan plasma konvalesen untuk alternatif penyembuhan pasien Covid-19. Dan alhamdulillah itu sudah bisa dipenuhi oleh PMI Kota Mojokerto," jelasnya.
Masih kata Ning Ita, Pemkot Mojokerto akan melakukan support kebutuhan sarana dan prasarana PMI Kota Mojokerto untuk melakukan tugas-tugas kemanusiaan.
"Tahun ini akan kita bantu dua unit mobil ambulan, meskipun tidak baru tapi bisa dimanfaatkan dengan baik," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu penerima lencana, Haris Rudianto (50), warga Dsn Ketamas, Kelurahan Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto mengaku mulai mengikuti donor darah sukarela (DDS) mulai tahun 1995 lalu. Pria yang memiliki golongan darah B ini menjelaskan tujuannya aktif ikut DDS ini untuk kemanusiaan.
"Niat saya hanya untuk membantu sesama. Selain itu ada manfaat kesehatan yang saya rasakan dari donor rutin ini," pungkasnya.
Perlu diketahui, 10 orang pedonor 75 kali yang mendapatkan lencana dari Wali Kota Ning Ita yakni, Haris Rudianto warga Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Dharu Nugraha Anuapati warga Kedundung Kota Mojokerto, Khoirul Anam warga Jetis, Ngateman Syarifudin warga Wates, Supratikno warga Gedeg, Akhmad Fatoni warga Sooko, Heri Wicaksono warga Wates, Heri Wuliono warga Dawarblandong, Nur sahid Warga Gedeg dan Sucipto Hadi warga Balong Panggang, Gresik. (ank)
Social