Surabaya-(satujurnal.com)
Bantuan alat migrasi dari TV analog ke TV digital berupa Set Top Box (STB) akan dibagikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di akhir bulan April 2022 mendatang. Bantuan STB akan diberikan kepada warga miskin pemilik TV analog di 9 daerah di Jawa Timur
Dr. Hudiyono, M.Si., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan hal itu saat
dialog khusus bertajuk ‘Peluang dan Tantangan TV Digital’, yang digelar di ruang multi media Stikosa-AWS kerjasama dengan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Timur, Kamis sore ((21/4/2022).
“Program bantuan gratis Set Top Box ini program Kementerian Kominfo untuk warga masyarakat miskin yang mempunyai TV analog, agar tetap bisa menikmati siaran TV digital nantinya,” ujar Hudiyono
“Untuk Jawa Timur, bu Gubernur memerintahkan pemberian bantuan alat gratis ini (STB-red) akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, bantuan diberikan kepada warga di 9 kabupaten,” imbuhnya.
Sembilan kabupaten itu meliputi Kabupaten Sampang, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep), Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi.
Dikatakan Hudiono, untuk mensukseskan sosialisasi Cetar migrasi siaran TV digital di Jawa Timur pihaknya terus berainergi bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk para awak media serta akademisi, salah satunya kegiatan sosialisasi yang dikemas dalam dialog di kampus Stikosa-AWS yang disiarkan secara live streaming di akun medsos Stikosa-AWS kerjasama dengan JTV untuk siaran TV lokal Jawa Timur.
Dalam dialog tersebut, Hudiyono menjelaskan tentang peluang dan tantangan TV digital secara sederhana dan mudah dipahami bagi masyarakat Jawa Timur, diantaranya dengan bermigrasi ke TV digital masyarakat dapat menikmati kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dari TV analog.
Senada disampaikan Imawan Mashuri, SH., MH., mantan Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia wilayah Jawa Timur, yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur ( YPWJT) yayasannya Stikosa-AWS, yang hadir juga sebagai pembicara dialog khusus ini.
Imawan mengatakan, perubahan TV Analog menjadi TV Digital ini adalah sebuah keniscayaan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, untuk menikmati kualitas audio visual TV digital.
“Sederhananya begini, dengan Set Top Box yang harganya relatif murah dijangkau sebagai konverter peralihan dari TV analog ke TV digital. Nantinya sejak diberlakukannya siaran TV digital orang yang nonton televisi masih bisa menonton program kesayangannya dengan kualitas visual dan audio yang jernih dan lebih bagus,” ujarnya.
Yang perlu dipahami untuk masyarakat tidak terlalu sulit, yang selama ini dari tv analog tv yang pakai antena bergeser ke tv digital, imbuh pria berkumis tebal ini.
Sementara itu, pembicara ketiga Ketua JMSI Jawa Timur Drs. Eko Pamuji, M.I.Kom menyambut baik pula langkah pemerintah dalam mempersiapkan perubahan TV Analog menjadi TV Digital. Namun demikian, JMSI berharap bantuan pemerintah memberikan bantuan gratis alat STB tersebut mengena sasaran benar – benar masyarakat miskin pengguna TV Analog.
Yang lebih penting, ujar Eko Pamuji, untuk menghadapi peluang dan tantangan TV digital ini adalah bagaimana para kreator konten membuat program dan konten – konten yang lebih menarik lagi karena akan semakin lebih baik kualitas TV digital itu sendiri.
“Untuk bisa berkompetisi dengan media sosial, saya lebih tertarik untuk mencermati konten – konten TV digital nantinya akan lebih bagus lagi. Kualitas gambar sudah bagus dan suaranya jernih, bagaimana itu bisa dimanfaatkan lebih baik lagi,” seloroh Eko Pamuji, yang juga sebagai Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
Acara dialog khusus Peluang dan Tantangan TV Digital dibuka oleh Ketua Stikosa-AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM., dan dihadiri secara luring oleh sejumlah pemimpin media siber, undangan para wartawan peliput, sivitas akademika Stikosa-AWS dan masyarakat umum.
Acara dialog khusus tersebut, diakhiri dengan pemberian santunan dan bingkisan bagi anak – anak yayasan yatim piyatu Addinu Waddunya (Adinda) Surabaya, oleh Kepala Dis Kominfo Jawa Timur, Ketua YPWJT, dan Ketua Stikosa-AWS, di Joglo Stikosa-AWS. (dmpr*)
Social