Di Kota Mojokerto 3 Sektor Ini Bertahan di Tengah Pandemi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Di Kota Mojokerto 3 Sektor Ini Bertahan di Tengah Pandemi


Mojokerto-(satujurnal.com)

Pandemi Covid-19 rupanya tidak berdampak secara signifikan di pertanian, perikanan, dan peternakan wilayah Kota Mojokerto. 


Tiga sektor yang tidak masuk dalam skala prioritas pembangunan daerah mungil seluas sekitar 24 kilometer persegi ini justru terus bergerak di tengah guncangan pandemi Covid-19. 

Kondisi ini tergambarkan saat evaluasi  program inkubasi wirausaha bidang pertanian, perikanan, dan peternakan dalam Forum Group Discussion (FGD) bersama 79 ketua Kube beserta pendamping, lurah dan camat serta OPD se Kota Mojokerto, Rabu (13/4/2022).

Forum diskusi yang digelar di pendopo Sabha Mandala Tama Kantor Pemerintah Kota Mojokerto ini dibuka oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan menghadirkan Ani Wijaya Kepala DiskopUKMperindag Kota Mojokerto sebagai Narasumber. 

"Program-program seperti ini memang pasti kita evaluasi, karena kita juga dinilai oleh Pemerintah Pusat dalam menjalankan sebuah program keberhasilanya sejauh mana, dari forum ini nanti silahkan didiskusikan untuk mendapatkan keputusan yang terbaik yang akan dijadikan rekomendasi kepada kami," ujar Wali Kota Ika Puspitasari.

Wali Kota yang didampingi R Happy Dwi Prastiawan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, lebih lanjut mengatakan 

dengan keterbatasan lahan di wilayah perkotaan, membuat sektor pertanian, perikanan, dan peternakan sejak awal tidak masuk dalam program prioritas Pemerintah Kota Mojokerto. Namun disaat pandemi covid -19 melanda justru sektor pertanian, perikanan, dan peternakan lah yang tidak terdampak secara signifikan, hal ini membuat seluruh daerah di Indonesia mulai menggerakkan kembali sektor tersebut.

"Dengan keterbatasan lahan yang dimiliki, wilayah perkotaan harus pandai membuat inovasi, namun pelaksanaan skema ini tetap harus diawasi secara mendetail, karena program ini juga dinilai oleh Pemerintah Pusat, ada tidak hasilnya, jika tidak ada hasilnya tentu ini akan jadi catatan rapot buruk bagi Pemerintah Kota, maka hasilnya harus dievaluasi," kata orang nomor wahid di Pemkot Mojokerto yang karib disapa Ning Ita tersebut. 

Ditanyakan, keberhasilan penyelenggaraan sebuah pemerintahan adalah bagaimana daerahnya harus maju, dimana tolak ukurnya adalah pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Maka dikatakan sukses penyelenggaraan sebuah Pemerintahan jika pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya baik, begitupun sebaliknya.

"Inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan kami yang ada di Pemerintahan, kalau daerahnya maju, kalau masyarakatnya sejahtera berarti Pemerintahnya berhasil," tukas Ning ita. (ank)



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional