Komitmen Gerakkan Program Bangga Kencana, Wali Kota Mojokerto Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Komitmen Gerakkan Program Bangga Kencana, Wali Kota Mojokerto Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari
meraih penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) tahun 2022 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.


Penghargaan Manggala Karya Kencana adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Prosesi penyerahan penghargaan Manggala Karya Kencana terebut terangkai dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 di Hotel Santika, Medan, Rabu (5/7/2022) yang diisi dengan Webinar Dialog dan Apresiasi Program Bangga Kencana Dan Percepatan Penurunan Stunting dengan keynote speaker Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Hari ini saya mendapatkan tanda penghargaan Manggala Karya dari Kepala BKKBN . Dimana Manggala Karya Kencana ini adalah sebuah penghargaan yang diberikan atas komitmen pembangunan terkait kependudukan, komitmen dalam pelaksanaan KB dan yang ketiga adalah menurunkan angka stunting di daerah. Semua capaian atau tiga indikator atau bidang tersebut adalah ikhtiar yang telah kita upayakan bersama-sama sehingga di tahun 2022 ini saya bisa mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana,” kata Wali Kota Ika Puspitasari.

Selain Wali Kota Mojokerto, ada lima Wali Kota yang juga memperoleh penghargaan yang sama. Antara lain, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Wali Kota Padang Panjang Fadly Arman, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin.

Sementara itu, saat webinar dan dialog, Hasto Wardoyo mengatakan, sesuai Perpres Nomor 72 tahun 2021 dalam rangka penurunan stunting sebesar 14% di tahun 2024, keluarga muda harus jadi perhatian utama karena sangat rentan untuk lahirkan anak yang stunting. 

“Stunting menjadi ancaman kualitas pembangunan sumber daya manusia bangsa kita sehingga harus kita cegah secara bersama sama,” katanya.

Sementara, Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa dalam dua tahun pandemi covid-19 terjadi penurunan angka stunting. 

"Tahun 2019 angka stunting 27,6 persen, tahun 2021 angka stunting 24,4 persen. Artinya selama dua tahun pandemi, stunting hanya turun 1,6 persen pertahun," ujarnya.

Dijelaskannya, target RPJMN penurunan stunting adalah 14 persen pada tahun 2024. Sehingga untuk tiga tahun ke depan perlu penurunan 3,4 persen pertahun. Untuk memenuhi target itu, pertama yang dilakukan adalah regulasinya. Yaitu telah turun Perpres no 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting. Perpres tersebut antara lain memberi tugas khusus Kepala BKKBN sebagai ketua pelaksana lapangan, mengorketstrasi kementerian dan lembaga yang memiliki anggaran dan program penurunan stunting. 

“Dengan berbagai upaya akselerasi yang terus dilakukan pemerintah diharapkan Indonesia dapat mencapai targetnya pada 2024. Lantas, dibutuhkan sinergitas dan dukungan semua stakeholder terkait untuk bergerak bersama. Adapun, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat bahwa 24,4% balita di Indonesia berada dalam kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi (stunting). Artinya, satu dari empat balita mengalami permasalahan gizi kronis,” ungkap Muhajir. (one/adv)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional