Dewan Kritisi Pemanfaatan Skywalk Mojopahit untuk Kuliner Legendaris - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Dewan Kritisi Pemanfaatan Skywalk Mojopahit untuk Kuliner Legendaris


Mojokerto-(satujurnal.com)

Komisi II DPRD Kota Mojokerto mengkritisi rencana Pemkot Mojokerto yang memprioritaskan kuliner-kuliner legendaris yang bakal menempati Skywalk Mojopahit.


Selain dinilai menyimpang dari semangat  pembangunan skywalk untuk pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL), istilah legendaris juga dipertanyakan.

Sikap itu ditunjukkan anggota Komisi II Moeljadi menanggapi pernyataan Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II, Kamis (13/10/2022).

“Semangat awalnya seperti itu (diperuntukkan bagi PKL), mohon maaf kalau akhirnya skywalk untuk yang legendaris, itu sama saja kita menambah kekayaan bagi orang yang sudah kaya," singgungnya.

Politisi senior PAN itu pun mengingatkan soal kesan diskriminasi yang dirasakan pedagang mamin yang dimungkinkan timbul akibat kata legendaris itu sendiri. 

"Yang menentukan legendaris itu siapa? Jangan sampai kita berdebat dari kata legendaris. Ini kalau kami, meskipun bu Wali mempunyai petunjuk seperti itu. Mohon maaf saya tidak sepakat dengan itu,” ucap Moeljadi.

Ia pun meminta agar jumlah stan lebih dari 32, seperti diutarakan Ani Wijaya.

"Kalau bisa jumlahnya lebih dari 32. Dengan memperkecil ukuran  stan. Ini agar lebih banyak pedagang kuliner yang bisa menempati skywalk," tukas Moeljadi.

Awak Komisi yang membidangi perekonomian dan pembangunan pun mengamini pendapat Moeljadi.

Sebelumnya Ani Wijaya memaparkan, di area Skywalk Mojopahit yang saat ini tengah dibangun di selatan Alun-alun itu nantinya akan ada  32 stan kuliner. 9 stan untuk pelaku kuliner yang saat ini menempati bangunan diatas sungai di utara Alun-alun dan pedagang yang mendirikan stan kuliner diatas avor Jagalan. "Selebihnya untuk UMKM kuliner, diantaranya UMKM hasil inkubasi dinas kami," katanya. 

Alasan memberi ruang untuk kuliner legendaris, karena nantinya Skywalk Mojopahit dijadikan ikon, sehingga usaha kuliner yang berdiri puluhan tahun lalu dan sering menjadi jujugan wisatawan itu yang bisa nantinya bisa ditemui di skywalk yang ditopang APBD senilai Rp 7,9 miliar itu. 

“Siapa yang menempati kios, petunjuk Bu Wali adalah yang legendaris. Supaya investasi yang dikeluarkan Pemkot tidak muspro,” kilah Ani. (one/adv)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional