Sinergisitas yang konstruktif antara insan media dan pemerintah juga masyarakat sangat dibutuhkan untuk terus mengkampanyekan setiap pemberitaan dan ekspos media yang edukatif, objektif, damai dan berorientasi stabilitas sosial politik di Bumi Mojopahit.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengutarakan hal itu saat Coffe Morning Forkopimda Kota Mojokerto bersama insan media se-Mojokerto Raya di Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Kamis (19/1/2023).
Mengingat, dalam sejarahnya, pemilu di Indonesia seringkali identik dengan terjadinya sejumlah konflik akibat perbedaan pendapat di tengah masyarakat. Sehingga, insan media, yang merupakan sumber informasi, bertanggung jawab untuk menghasilkan berita yang mendukung kondusifitas di
"Selain itu juga terkait dengan berbagai latar belakang di Kota Mojokerto, sehingga ada potensi sara," tutur Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto yang populer disapa Ning Ita tersebut.
"Alhamdulillah, sejauh ini keberadaan enam pemeluk agama di Kota Mojokerto terbilang kondusif. Warga berbeda keyakinan dapat hidup saling berdampingan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ning Ita menekankan terdapat faktor lain yang juga dapat memperkeruh stabilitas masyarakat, yaitu kondisi ekonomi. Belakangan, isu inflasi menjadi ancaman di seluruh dunia.
Oleh karenanya, sambung ia, saya berharap terjadinya sinergitas berbagai pihak, termasuk juga TNI dan Polri.
"Tanpa dukungan TNI dan polri tentu tidak bisa menjaga agar tetap kondusif," ungkap Ning Ita.
Senada disampaikan Komandan Kodi. 0815 Mojokerto Letnan Kolonel Inf M. Iqbal Prihanta Yudha.
"Mari bersinergi untuk mewujudkan Bumi Mojopahit yang kondusif, sehingga kegiatan pesta demokrasi dapat berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolresta Mojokerto AKBP Wiwit Adisatria berharap dalam pesta demokrasi tahun 2024 mendatang tercipta situasi kondusif di bumi Mojopahit sehingga pesta demokrasi dapat berjalan dengan lancar.
Kapolresta berpandangan, perkembangan media sosial membuat semua orang bisa mengakses informasi dengan mudah, sehingga jika tidak diimbangi dengan etika jurnalistik dapat berpengaruh pada kondusifitas.
“Oleh karena itu, peran dari rekan-rekan media sangat kami harapkan, namun saya yakin, percaya sepenuhnya bahwa rekan-rekan tentunya dengan etika junalistik yg ada, kebebasan pers yang ada tetap mengutamakan kepentingan publik dan mengutamakan hak asasi manusia,” tukasnya. (ank/inf)
Social