Mojokerto-(satujurnal.com)
Lima orang Pejabat Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) Ahli Utama Provinsi Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga dan ketersediaan beras di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto, Kamis (2/2/2023).
Sidak diawali dengan mendatangi agen beras dan kios yang ada di dalam pasar. Tim juga memantau kegiatan operasi pasar murah yang digelar Diskopukmperindag didepan pintu masuk Pasar Tanjung Anyar.
Drajat Irawan, Analis Kebijakan Ahli Utama Spesialisasai Perindustrian dan Perdagangan mengatakan kegiatan sidak harga dan ketersediaan beras ini dilakukan untuk memantau secara langsung fluktuasi harga beras, khususnya yang ada di Kota Mojokerto.
“Kita sudah mendatangi toko dan agen beras yang ada di Pasar Tanjung Anyar. Ternyata memang ada kenaikan, tadi ada yang jual Rp. 11 ribu per kilogramnya, padahal Harga Eceran Tertingginya Rp. 9450 per kilogramnya," jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga beras ini banyak disebabkan oleh faktor cuaca musim penghujan dan belum masuk masa panen raya, sehingga pasokan beras tidak maksimal karena hasil panen petani rusak.
“Minggu kedua dan ketiga bulan Pebruari ini akan ada panen raya, semoga bisa menekan kenaikan harga beras dipasaran, dan bisa menstabilkan kembali harga di pasaran," harapnya.
Mantan Kepala Disperindag Provinsi Jatim ini juga mengapresiasi kegiatan operasi pasar murah yang digelar oleh Diskopukmperindag. Pasalnya, kegiatan tersebut bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan beras kelas medium maupun premiun dengan mudah dan murah.
"Operasi pasar ini bisa membantu masyarakat sekaligus bagian dari upaya menekan inflasi daerah," pungkasnya.
Usai sidak di Pasar Tanjung Anyar, tim bergeser ke Koperasi Anisah di Jalan Pekayon, Kecamatan Kranggan dan kemudian menggelar pertemuan dengan Gapoktan Kota Mojokerto di Aula Kantor Diskopukmperindag.
Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, untuk saat ini stok beras di Kota Mojokerto masih aman, meskipun terjadi kenaikan harga di pasaran. Untuk itu, pihaknya gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga makanan pokok tersebut.
"Kita masifkan operasi pasar murah, seminggu tiga kali. Selain menjual beras, kita juga menjual gula, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan ayam potong," ujarnya.
Masih kata Ani, Pemerintah Kota Mojokerto juga akan mendorong koperasi - koperasi di Kota Mojokerto untuk menjadi RPK (Rumah Pangan Kita) bekerja sama dengan BULOG dalam menyalurkan kebutuhan sembako, sehingga ketersediaan dan kestabilan harga aman. (ank)
Social