Bergulir Setelah 10 Tahun 'Terlupa' - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Bergulir Setelah 10 Tahun 'Terlupa'

Babak Baru Renovasi Pasar Tanjung Anyar


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta dukungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk membangun ulang atau revitalisasi Pasar Tanjung Anyar.


Orang nomor wahid di Pemkot Mojokerto ini mengaku butuh support pemerintah pusat untuk revitalisasi lantaran kondisi infrastruktur satu-satunya pasar induk yang masih menjadi tujuan utama belanja produk segar itu sudah tak layak.

Pasar Tanjung Anyar dalam pandangan walikota perempuan pertama di Pemkot Mojokerto ini , dengan bangunan yang berumur lebih dari 25 tahun cukup mendesak untuk direvitalisasi.

Permintaan dukungan revitalisasi Pasar Tanjung Anyar disampaikan tatkala menteri yang populer disapa Zulhas itu meresmikan sekaligus 5 pasar di Kota Mojokerto, Senin (20/3/2023).

Zulhas mengungkap, surat permohonan revitalisasi Pasar Tanjung Anyar sudah diajukan Pemkot Mojokerto ke Kemendag. Namun lantaran besaran anggaran yang diajukan diatas Rp 10 miliar, bisa jadi Kementerian PUPR yang mengambil alih pembangunannya. Dia berharap tahun ini atau tahun depan proyek revitalisasi bisa digarap. 

Soal revitalisasi Pasar Tanjung Anyar bukan kali pertama digulirkan. 

Di tahun 2013, era Wali Kota Abdul Gani Suhartono rencana revitalisasi pasar di jalan Residen Pamuji yang notabene berada di jantung Kota Mojokerto itu menggelinding seiring berakhirnya perjanjian kerjasama dalam bentuk bangunan serah guna (BSG) Pasar Tanjung Anyar selama 20 tahun antara Pemkot Mojokerto dengan PT Anggun Bhakti Perkasa (ABP) Sidoarjo.

Selama kerjasama berlangsung mulai 2 Februari 1993 dan berakhir 2 Pebruari 2013, PT ABP mendirikan 20 togu (toko gudang), 305 petak kios dan los.

Dan menjelang berakhirnya kerjasama itu, seorang pengusaha lokal menyodorkan proposal tukar guling PasarTanjung Anyar. Lahan milik sang pengusaha di jalan Semeru, Kelurahan Wates,  Kecamatan Magersari ditawarkan untuk ditukargulingkan.

Namun, Dewan setempat tegas menolak tawaran tukar guling pasar seluas 19.197,5 meterpersegi itu. Dewan cenderung mempertahankan pasar yang sempat dua kali terbakar hebat itu. 

Pasca suksesi jabatan Wali Kota dari Abdul Gani Suhartono ke penggantinya, Mas'ud Yunus tahun 2014, rencana revitalisasi Pasar Tanjung Anyar berlanjut. Diputuskan eksekutif dan legislatif, proyek revitalisasi dimulai tahun 2015. 

Ditentukan pula, sebelum proyek revitalisasi dimulai, seluruh pedagang ditempatkan di area relokasi sementara di tanah aset Pemkot belakang lapangan Surodinawan. 

Ihwal relokasi sementara dipertegas dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto 2014. Pagu anggaran APBD Rp 9,3 miliar disiapkan untuk kegiatan  ‘Pembangunan Penampungan Sementara Pedagang Pasar Tanjung’. 

Sedangkan untuk proyek revitalisasi pasar Tanjung Anyar yang diputuskan dengan pembiayaan multiyears, Pemkot Mojokerto memasang pagu anggaran APBD 2014 untuk jasa konsultan perencanaan revitalisasi pasar mencapai Rp 1 miliar. Untuk konsultan pengawas dan konsultan pembangunan penampungan sementara masing-masing senilai Rp 150 juta. Anggaran sebesar itu belum termasuk untuk jasa pembuatan studi kelayakan Rp 300 juta.

Hanya saja proyek revitalisasi yang direncanakan dimulai awal tahun 2015 terkendala dua syarat yakni UKL dan UPL serta ada yang harus dilengkapi menyangkut ketentuan Manajemen Konstruksi (MK).  

Yang lebih mengejutkan , ditengah upaya memenuhi dua syarat mutlak UKL - UPL,  mendadak Wali Kota Mas'ud Yunus menganulir proyek revitalisasi Pasar Tanjung Anyar. Mas'ud Yunus yang sebelumnya duduk di kursi Wakil Walikota mendampingi Abdul Gani Suhartono itu lebih condong mengembangkan kawasan baru ketimbang merevitalisasi pasar tradisional terbesar di Kota Mojokerto itu.

Alasan yang mengemuka,  biaya relokasi sementara dan biaya konsultan dan pengawas yang terakumulasi hingga Rp 11 miliar bisa dimanfaatkan untuk membangun pasar kering dengan konsep modern semacam pasar agro. Lokasi yang dilirik berada di Kedungsari, sebelah timur kawasan Benteng Pancasila.

Menurutnya, pasar baru tersebut akan lebih produktif karena berdekatan dengan jalan By Pass. 

Ujar Mas'ud Yunus, Pasar Tanjung Anyar  cukup ditata saja agar tidak kumuh. 

Tak syak, begitu rencana pembangunan revitalisasi Pasar Tanjung Anyar yang didesain  Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berlantai tiga dengan konsep pasar modern pun kandas. Senyap sudah urusan membangun ulang pasar yang diperkirakan didirikan tahun 1927 itu. 

Kini janji Mendag Zulhas menyokong revitalisasi Pasar Tanjung Anyar tentunya akan membawa harapan baru.

Jika revitalisasi terwujud, maka citra pasar yang kumuh yang puluhan tahun tersemat di wajah Pasar Tanjung Anyar tak lama lagi tampilan itu lenyap berganti menjadi pasar tradisional yang mampu mengakomodir kepentingan masyarakat dan pedagang serta siap bersaing dengan pasar-pasar modern besutan korporasi. Dan pada gilirannya PAD pun meningkat.

Tentunya political will kuat dari Wali Kota Ika Puspitasari akan menjadi garansi revitalisasi Pasar Tanjung Anyar yang sempat bergulir sepuluh tahun silam. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional