Safari Sholat Subuh di Musholla Nur Jannah, Ning Ita Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Safari Sholat Subuh di Musholla Nur Jannah, Ning Ita Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini


Mojokerto-(satujurnal.com)

Sholat subuh berjamaah di Musholla Nur Jannah, Cakarayam gang 3 No.11, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon menjadi rangkaian Safari ramadhan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin (27/3/2023).


Wali Kota Ika Puspitasari yang didampingi sang suami Supriyadi Karima Saiful bersama jajaran OPD Pemkot Mojokerto mengatakan, safari ramadhan merupakan agenda rutin yang sudah dilakukan 5 tahun sejak dirinya mendapat amanah sebagai walikota Mojokerto. 


“Memang baru pertama ini saya silaturahmi dengan panjenengan semua di Musholla Nur Jannah, tapi ini bukan safari ramadhan yang pertama. Mulai tahun 2019 sampai tahun ini, setiap ramadhan saya pasti berkeliling ke musholla dan masjid. Saya kunjungi bergiliran, bahkan ada yang sudah dua kali saya kunjungi,” katanya. 

Agenda tahunan di bulan Ramadhan ini, ujar walikota yang karib disapa Ning Ita tersebut, merupakan wujud kedekatan dirinya selaku kepala daerah dengan masyarakat guna mempererat tali silaturahmi. 

“Karena saya ingin silaturahmi dengan masyarakat secara langsung,” ujar Ning Ita seraya mengatakan unsur forkompimda juga menyertai dirinya di setiap safari ramadhan.  

Dijadwalkan, 42 titik yang akan dikunjungi Ning Ita dalam agenda safari ramadhan tahun ini. 

“Alhamdulillah ada 42 titik yang akan saya kunjungi dalam agenda safari ramadhan khusus di tahun 1444 hijriah,” imbuhnya. 

Selain meningkatkan silaturahmi, dalam safari ramadhan hari kelima ini Ning Ita juga menyerahkan bantuan dana hibah untuk kemakmuran musholla Nur Jannah sebesar Rp 50 juta.

Takmir musholla, ujar Ning Ita, dalam pengajuan hibah, berharap bantuan untuk perbaikan plafon dan perbaikan bangunan lainnya. 

Ia berpesan, jika masih ada lahan yang cukup bisa dibangunkan ruang tersendiri untuk TPQ. Apalagi di musholla itu saat ini sudah ada rintisan TPQ. 

“TPQ menjadi perhatian khusus saya. Karena pendidikan karakter dan penguatan keagamaan salah satunya melalui TPQ,” tandasnya. 

Dalam pandangannya, pada masa usia dini anak-anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat luar biasa. 

“Di usia ini, pendidikan karakter di usia dini sangat penting, terutama untuk membentengi generasi penerus bangsa,” katanya. 

Ditandaskan, bahwa pendidikan anak usia dini juga dapat dijadikan sebuah fondasi dasar kepribadian anak yang paling kuat.

“Sebagai benteng tidak ada yang lain kecuali melalui pendidikan karakter,” tegas Ning Ita. 

Urusan Kesehatan, katanya lebih jauh, kita bisa menyelesaikan. Stunting yang sekarang hanya tinggal 3,12 persen. 

“Insya Allah target saya dua tahun lagi Kota Mojokerto bebas stunting,” katanya. 

Untuk urusan pendidikan pun sudah tercukupi. Tidak sebatas di level SMP namun juga perguruan tinggi disediakan bea siswa. Saat ini sudah ada 380 mahasiswa Kota Mojokerto yang mendapatkan alokasi beasiswa. 

“Tapi kalau sudah urusan akhlak, urusan moral, bagaimana membentengi generasi ke depan supaya tidak terkena arus kenakalan-kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba, tidak ada benteng lain yang paling kuat kecuali pendidikan karakter dan pondasi agama,” katanya. 

Kehidupan hari ini, sambung Ning Ita, luar biasa pengaruhnya. “Di belahan dunia mana pun cukup diakses lewat handphone. Kita tidak bisa mengontrol anak-anak kita seharian penuh, apalagi memastikan mereka akan mematuhi untuk menjauhi hal-hal yang dilarang. Tapi kalau mereka punya pondasi agama, punya pendidikan karakter moral yang kuat, Insya Allah apapun yang ada di hadapan mereka mereka bisa memilih. Karena mereka sudah punya landasan moral agama yang kuat. Nah inilah pentingnya kenapa kemudian TPQ itu bagi saya menjadi sangat penting,” tandasnya. 

Ning Ita pun berpesan kepada para guru TPQ di mushallah Nur Jannah agar tidak hanya mengajarkan bagaimana mengenalkan huruf hijaiyah dan membaca Al Qur’an dengan benar, namun juga menguatkan pendidikan karakter dan pendidikan akhlak. 

“Kepada para guru TPQ ini saya titip ke panjenengan tolong tidak hanya mengajar bagaimana makhrojul huruf yang benar dalam membaca Alquran tapi kuatkan juga pendidikan karakter pendidikan akhlak bagaimana mereka harus menghadapi dunia yang saat ini luar biasa pengaruhnya,” pesannya. 

Jika anak-anak dibekali dibekali dengan pendidikan karakter yang kuat dan positif, imbuhnya, mereka tidak akan terbawa arus negatif. 

Apreasiasi terhadap ibu-ibu guru TPQ diberikan Ning Ita. “Untuk ibu-ibu guru TPQ disini yang sudah mendidik menanamkan pendidikan untuk anak kita akan ada parcel dari saya,” katanya.

Selain itu, secara pribadi Ning Ita juga menyerahkan zakat mal bagi janda dan dhuafa yang berhak menerima.  

Ning Ita juga mengutarakan, di bulan Desember mendatang ia akan mengakhiri masa pengabdiannya sebagai walikota Mojokerto. 

“Dalam kesempatan ini, senyampang di bulan Ramadhan saya sampaikan permohonan maaf atas nama pribadi dan keluarga, juga jajaran Pemerintah Kota Mojokerto karena nanti di bulan Desember saya sudah mengakhiri masa pengabdian saya sebagai Wali Kota Mojokerto genarp lima tahun. Ini Amanah panjenengan. Semoga saya bisa mengakhiri amanah dengan khusnul khotimah dan saya meninggalkan banyak manfaat untuk Kota Mojokerto,” ujarnya sembari menyebut berbagai pembangunan infrastruktur dari puluhan titik yang merubah perwajahan Kota Mojokerto menjadi lebih baik dan indah merupakan legasi yang ia harapkan bermanfaat bagi kemajuan Kota Mojokerto. (one/adv) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional