Mojokerto-(satujurnal.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta para guru TPQ tidak hanya mengajarkan ilmu tentang membaca al-quran tetapi juga menambahkan pendidikan moral, karakter dan akhlak kepada para santri.
"Di Musala Ar Rosyid ini santrinya ada 60, gurunya ada 4. Saya titip guru-gurunya tidak hanya mengajarkan pembacaan Al Qur'an secara benar dan baik makhorijul hurufnya, tetapi juga ditambahi pendidikan moral, karakter, akhlak kepada anak-anak kita. Karena itulah yang menjadi benteng terkuat untuk mencegah kenakalan dikemudian hari kalau mereka beranjak Lebih dewasa," kata Wali Kota Ika Puspitasari usai Salat asar berjamaah di Musala Ar Rosyid, Lingkungan Meri RT 01 RW 03 Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan pada Minggu (2/4/2023).
Ia menyampaikan bahwa urusan pendidikan menjadi prioritas pada masa kepemimpinannya di Kota Mojokerto. Namun untuk menjadi generasi penerus bangsa tidaklah cukup menjadi pintar dan cerdas. Tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik.
"Saya memang concern urusan pendidikan, ingin calon generasi penerus bangsa pintar dan cerdas. Tapi kalau pintar dan cerdas saja tidak berakhlakulkarimah juga kurang bagus," tutur perempuan yang disapa Ning Ita tersebu
Pada kesempatan ini ia pun menegaskan bahwa akhlak, pendidikan karakter, pendidikan moral dan keagamaan merupakan pondasi yang paling kuat di era globalisasi.
"Sekarang eranya era keterbukaan, era globalisasi. Orang tua tidak mungkin mendampingi anak kemanapun dimanapun, tapi kalau mereka punya pondasi pendidikan keagamaan, pendidikan karakter yang kuat Insyaallah akan selamat dari dampak negatif era keterbukaan tentunya dengan ditambah doa dari orang tua. Mereka bisa memilih mana yang boleh dan mana yang tidak boleh," imbuhnya.
Selain bersilaturahmi secara langsung bersama para jamaah, Ning Ita juga menyerahkan bantuan hibah untuk Musala Ar Rosyid sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Serta memberikan bingkisan untuk warga, para guru TPQ dan takmir dan memberikan zakat mal-nya untuk para mustahik. (ank/inf)
Social