Mojokerto-(satujurnal.com)
Antusias warga Jalan Panderman X membangun musala di lingkungannya secara swadaya patut kita syukuri dan apresiasi. Selain didasari kekompakan dan keihlasan, semangat untuk membangun sarana ibadah di kalangan masyarakat muslim ini didasari oleh nilai-nilai ketakwaan yang yang diiringi juga oleh semangat untuk memakmurkannya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengutarakan hal itu saat safari Salat asar di Langgar Al Barokah, Pamderman X, Senin,(10/4/2023).
"Musalanya sudah sangat bagus dan dibangun dari swadaya masyarakat. Ini sangat membanggakan bagi saya," kata Wali Kota Ika Puspitasari.
Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut juga mengatakan bahwa ghirah atau semangat warga dalam membangun rumah ibadah sangat tinggi. Dan hal tersebut menunjukkan bahwa jamaah Langgar lebih mengutamakan rumah di surga dari pada rumah di dunia.
"Ini luar biasa. Ternyata musalanya lebih bagus dari pada rumah tinggal warganya. Panjengan lebih mengutamakan rumah di surga yang lebih indah daripada rumah di dunia. Tidak apa-apa rumah di dunia RSS yang penting nanti di surganya adalah rumah mewah," ucap Ning Ita.
Terlebih, katanya, Langgar Al Barokah selain digunakan sebagai tempat ibadah juga digunakan untuk TPQ.
"TPQ adalah tempat untuk mentransfer ilmu, mendidik, dan membimbing anak-anak kita, tidak hanya bagaimana cara membaca al quran yang benar tetapi juga bagaimana cara mengimplentasikan isi dari Alquran," tutur Ning Ita.
Terhadap guru-guru TPQ Ning Ita juga menitipkan pesan agar para santri TPQ juga mendapatkan ilmu tentang Al Quran.
"Saya titip pesan kepada para guru TPQ anak-anak tidak hanya diajari bagaimana membaca al quran yang baik dan benar sesuai dengan tajwid dan makhroj hurufnya tetapi juga bagaimana mengimplentasikan isi Alquran sebagai fondasi dasar moral karakter keagamaan, " pesan Ning Ita.
Dalam kesempatan yang sama Supriyanto mewakili seluruh jamaah menyampaikan terimakasihnya atas bantuan hibah sebesar Rp 100 juta yang diterima Langgar Al Barokah.
"Alhamdulillah tahun ini mendapat dana hibah sebesar Rp 100 juta. Insyaallah akan digunakan untuk perbaikan genting yang mulai bocor. Sehingga nantinya bisa menjadi berkah dan digunakan oleh anak cucu," kata Supriyanto.
Sebagai informasi selama Ning Ita memimpin di Kota Mojokerto sejak tahun 2019 hingga saat ini sudah ada 268 lembaga yang menerima bantuan hibah Pemerintah Kota Mojokerto dengan nilai total sebesar 47,6 miliar rupiah. (ank/inf)
Social