Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto bergerak dinamis dan inovatif dengan menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemandirian, pemberdayaan masyarakat serta untuk meningkatkan dukungan terhadap wisata sejarah dan budaya. Antara lain pemetaan pra koperasi, rakor stabilisasi pasokan dan harga sembako, sosialisasi pengelolaan sampah berbasis 3R, pelatihan menjahit dan lomba desain batik.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, berbagai kegiatan itu merupakan wujud dukungan pemerintahan yang dipimpinnya, sesuai tema Hari Otonomi Daerah Tahun 2023 “Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul’.
“Perwujudan sekaligus dukungan terhadap otonomi daerah diisi Diskopukmperindag Kota Mojokerto dengan peningkatan sumber daya manusia melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif dengan mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya yang ada secara signifikan,” kata Ning Ita, sapaan karib Wali Kota Ika Puspitasari, Rabu (3/5/2023)..
Otonomi daerah, ujarnya lebih lanjut, telah memberikan solusi untuk mendorong kemajuan pembangunan daerah. Sedangkan masyarakat didorong dan diberi kesempatan yang luas mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
Kegiatan pemetaan pra koperasi untuk memotret pra koperasi yang siap didampingi dan difasilitasi berbadan hukum serta pengembangan usaha. Pemetaan dilakukan terhadap 225 pra koperasi se-Kota Mojokerto.
"Bagi lembaga yang sudah memiliki legalitas hukum akan memiliki banyak keuntungan," katanya.
“Jika sudah berbadan hukum pasti tidak akan rugi, pasti akan lebih baik karena legalitasnya diakui oleh negara. Kalau membutuhkan tambahan permodalan, bisa mengakses tambahan permodalan yang akan difasilitasi oleh Diskopukmperindag,” imbuhnya.
Sedangkan rakor stabilisasi pasokan dan harga sembako menurut Ning Ita, untuk memasifkan pembentukan Sahabat RPK (Rumah Pangan Kita) bekerja sama dengan Bulog. Pembentukan Sahabat RPK bertujuan agar pengendalian inflasi lebih nyata dan merata serta menjangkau seluruh wilayah. Sementara sasaran target yakni 24 Koperasi dan 40 pedagang baik di Pasar Tanjung Anyar maupun Pasar Prajurit Kulon.
“Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis 3R” untuk membudayakan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dalam upaya menuju Pasar Sehat sebagai salah satu instrument Kota Sehat menuju Swasti Saba Wistara,” kata Ning Ita.
Kemudian Pelatihan Menjahit, diadakan untuk mendukung aneka ragam wirausaha yang menghasilkan pernak-pernik cinderamata dan souver yang mengangkat batik khas Kota Mojokerto menjadi udeng dan pakaian jadi.
“Diawali dengan pelatihan dasar untuk pembuatan kerudung, daster dan pakaian anak-anak,” paparnya.
“Pelatihan menjahit diadakan sebagai bentuk perhatian dan wujud kepedulian Pemkot Mojokerto kepada masyarakat yang belum memiliki pekerjaan dan keahlian di bidangnya,” imbuhnya.
Ning Ita menyebut, animo warga mengikuti pelatihan menjahit tahun ini cukup tinggi. Dari kuota 100 orang yang mendaftar tembus hingga 200 orang. Hingga akhirnya yang bisa diakomodir sebanyak 150 orang.
"Tahun 2022, yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 orang. Jadi total ada 210 orang yang sudah mendapat bekal ketrampilan menjahit," ungkapnya.
Lomba Design Batik, ujar Ning Ita, digelar untuk menggali keunggulan daerah dari potensi alam dan sejarah yang dituangkan dalam Batik Khas Kota Mojokerto.
Yang menarik, Ning Ita menjadi juri utama lomba desain batik khas Kota Mojokerto yang digelar di Command Center, Kantor Pemkot Mojokerto ini.
Salah satu karya peserta akan dipilih Wali Kota sebagai desain batik terbaik, dicetak, dan dikenakan ASN dan non ASN di setiap hari Jumat. (one/ank)
Social