Buka Bintek Penyembelihan Hewan Kurban Secara Halal, Ning Ita Tekankan Tiga Hal - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Buka Bintek Penyembelihan Hewan Kurban Secara Halal, Ning Ita Tekankan Tiga Hal


Mojokerto-(satujurnal.com)

Pemkot Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto  menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemotongan Hewan Kurban dan Juru Sembelih Halal (JULEHA) di Sabha Kridha Tama Rumah Rakyat, Jalan Hayamwuruk, Kota Mojokerto, Selasa (13/6/2023).


Bintek menyembelih hewan sesuai syariat Islam guna persiapan pemotongan hewan kurban di hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah ini berlangsung selama dua hari, 13-14 Juni 2023,  diikuti 100 orang peserta, yakni 13 orang juru sembelih dan 87 orang takmir masjid dan musholla.


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Kemenag Kota Mojokerto dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tersebut.

Tiga hal yang ditekankan Wali Kota terkait kegiatan DKPP bekerjasama dengan DPD JULEHA Mojokerto ini.

Pertama, pentingnya penyembelihan hewan secara syar'i dan juga secara kesehatan memenuhi kelayakan. Kedua, dukungan terhadap industri halal, dan ketiga dukungan terhadap wisata kuliner berkaitan dengan syarat kehalalan makanan yang harus terpenuhi.

"Sebentar lagi kita akan merayakan hari besar umat Islam yaitu hari raya Idul Adha.  Hari raya Idul Adha identik dengan memotong hewan kurban. Tentu di saat peringatan Hari Raya Idul Adha nanti akan ada jumlah hewan yang dipotong mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa atau hari-hari sebelumnya. Melalui bimtek inilah para juru sembelih juga takmir masjid yang biasanya diserahi hewan kurban dari masyarakat bisa melaksanakan penyembelihan ini secara syar'i dan juga secara kesehatan memenuhi kelayakan," katanya.

Apalagi, ujar walikota perempuan pertama di Kota Mojokerto yang karib disapa Ning Ita ini, beberapa waktu terakhir ini Indonesia sedang dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK) serta ancaman baru virus LSD (Lumpy Skin Disease) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau. 

"Penyakit (hewan) ini memiliki dampak terhadap manusia yang mengkonsumsi maupun yang melakukan penyembelihan atau bahkan yang memelihara. Sehingga ini yang perlu menjadi atensi kita sekalian. Bagaimana menangani dan juga mencegah agar Kedua jenis penyakit yaitu PMK dan LSD tidak berdampak membahayakan bagi manusia," tandasnya.

Kemudian yang kedua, katanya lebih lanjut, tentu saja yang telah disampaikan oleh Kepala DKPP, bahwa Jawa Timur sudah melaunching industri halal. Kota Mojokerto termasuk salah satu dari bagian wilayah provinsi Jawa Timur harus wajib untuk ikut menyukseskan program industri halal tersebut. 

"Di dalam skema industri halal termasuk didalamnya adalah bagaimana menyediakan makanan yang dikonsumsi oleh manusia, ini harus memenuhi syariat kehalalan tersebut. Dan di dalam skema yang lebih kecil lagi termasuk di dalamnya adalah bagaimana proses penyembelihan, penyediaan makanan yang berasal dari hewan-hewan yang harus disembelih ini juga harus memenuhi syarat kehalalan," papar Ning Ita.

Yang ketiga, katanya lebih lanjut, berbicara Kota Mojokerto sebagai kota wisata sejarah dan budaya, maka sebagai kota wisata,tentu tidak lepas dari makanan dan minuman. Apalagi yang sudah terkenal di Kota Mojokerto adalah wisata kuliner. 

"Maka sangat penting bagi para juru sembelih mendukung agar makanan yang disediakan dan dijual di Kota Mojokerto benar-benar memenuhi memenuhi syarat-syarat kehalalan. Karena halal itu bukan hanya bahannya yang memenuhi syarat, tetapi juga proses penyembelihan itu juga memenuhi standar kehalalan," tukas Ning Ita.

Bahkan untuk kepentingan ini, ia meminta secara khusus MUI dan Kemenag setempat untuk melakukan sosialisasi secara masif, melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha kuliner, agar kuliner yang dijual di Kota Mojokerto ini benar-benar memenuhi standar kehalalan secara syar' i. 

"Ini agar mereka memahami, mereka mengerti ilmunya, sehingga bagi kita yang ingin kuliner tidak lagi merasa was-was, sudah merasa mantap yakin bahwa yang kita konsumsi benar-benar makanan yang halal," tukas Ning Ita. 

Plt Kepala DKPP Kota Mojokerto Mochammad Hekamarta Fanani mengatakan, bintek yang digelar pihaknya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya praktisi penyembelih hewan ternak yang sesuai dengan syariat Islam. Sedang materi bintek bukan hanya terkait pelaksanaan penyembelihan saja, namun juga pasca penyembelihan.

"Hari pertama teori, hari kedua praktek penyembelihan hewan ternak," katanya.

Namun, untuk praktek pihaknya menggunakan alat peraga sebagai media pelatihan, bukan hewan ternak. (one/adv)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional