Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar job fair atau bursa kerja dalam rangka Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 di Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajahmada, jalan Gajahmada 100 Kota Mojokerto, Rabu (28/6/2023).
Kali ini tersedia 900 lowongan kerja (loker) dari 30 perusahaan yang terlibat dalam bursa kerja di antaranya dari Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Malang, Gresik, Jombang, Semarang dan Jakarta.
Pencari kerja kerja dapat menerobos bursa kerja yang tersedia di counter-counter yang sudah disediakan. Pencari kerja dapat memilih lowongan kerja sesuai syarat dan kompetensi yang dimiliki.
Seperti sebelumnya, begitu Job Fair dibuka, serbuan ribuan pencari kerja pun tak terbendung.
Tak hanya soal bursa kerja, Pemkot Mojokerto juga menggelar pelatihan berbasis kompetensi hasil Kerjasama dengan Badan Latihan Kerja (BLK) Propinsi Jawa Timur.
Tahun 2022 lalu, sebanyak 304 peserta yang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi dengan kelulusan yang bersertifikat standart badan sertifikasi nasional tersebut, 70 persen diantaranya kini sudah mendapatkan pekerjaan.
"Tahun 2023 ini kami memfasilitasi dengan kuota peserta yang lebih banyak, menjadi 480 peserta dengan 30 jenis pelatihan," ungkap Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka Job Fair yang diadakan DPMPTSPNAKER di Basement MPP Gajah Mada, Rabu (28/6).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo yang turut hadir dalam pembukaan Job Fair ini mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto yang semakin besar dan meningkat.
"Disini (Kota Mojokerto) ini hampir semua franchise yang mahal - mahal itu ada di Kota Mojokerto, itu tanda kabupaten/kota itu maju dan pertumbuhan ekonominya meningkat dan daya beli masyarakatnya menjangkau," ungkapnya.
Himawan berharap melalui Job Fair yang diadakan Pemkot Mojokerto kali ini TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Kota Mojokerto bisa kembali turun. Diketahui, angka TPT Kota Mojokerto saat ini turun di angka 5,05 persen dari tahun 2021 di angka 6,87 persen.
"Tingkat pengangguran di perkotaan itu selalu tinggi, mengapa, karena warga nya biasanya pemilih pekerjaan, itulah bedanya dengan wilayah-wilayah rural (desa) pekerjaan apa saja dikerjakan," terang Himawan.
Melalui berbagai ikhtiar yang dilakukan Pemkot Mojokerto diharapkan dapat menjadi pengungkit untuk terus menurunkan TPT Kota Mojokerto lebih signifikan lagi. (ank/inf*)
Social