Mojokerto-(satujurnal.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menutup secara resmi pelatihan digital marketing dan strategi branding bagi pelaku UMKM di Shaba Mandala Tama Kantor Pemkot Mojokerto, Senin (5/6/2023).
Pelatihan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) ini berlangsung selama dua hari, 31 Mei dan 5 Juni 2023, diikuti 56 pelaku UMKM yang saat ini menjalankan usaha di Sky Walk Mojopahit, Alun-alun Kota Mojokerto.
Wali Kota mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan dan berharap agar peserta lebih adaftif dan terus mengasah skill untuk bisa memanfaatkan jalur digital dalam memasarkan produk mereka.
Ning Ita, sapaan karib Wali Kota Ika Puspitasari mengatakan pelatihan digital marketing dan strategi branding digelar untuk membuka gerbang pemasaran bagi UMKM secara online agar produk UMKM menjangkau pasaran yang lebih luas.
Pelaksanaan pelatihan digital marketing dan strategi branding ini mengundang narasumber dari perusahaan marketplace ternama di Indonesia antara lain Gojek, Grab, dan Blibli.com.
Pelatihan dirancang dengan mata latih yang paling dibutuhkan para pelaku UMKM yakni melakukan pemasaran secara digital dengan cara yang sederhana, mudah dan murah. Termasuk strategi dan langkah-langkah yang perlu ditindaklanjut oleh pelaku UMKM dalam membangun strategi branding. Ini agar pelaku UMKM tidak hanya berfokus pada penjualan tetapi juga harus menguatkan sisi branding.
Melalui pelatihan ini diharapkan ke depannya lebih banyak pelaku UMKM yang menyadari pentingnya peran digital marketing yang bersifat real time dan strategi branding dalam pengembangan bisnis mereka.
“Tidak hanya berhenti pada pelatihan digital marketing dan strategi branding, tapi Pemkot juga memfasilitasi UMKM masuk ke marketplace,” cetusnya.
Ning Ita mengatakan, para pelaku UMKM di Kota Mojokerto yang jumlahnya ribuan relatif sudah melek internet. Dengan bekal digital marketing dan strategi branding, pelaku UMKM bisa lebih mengoptimalkan pemanfaatan media internet Facebook, Youtube, Instagram, dan media sosial yang lain untuk mempromosikan produk mereka agar bisa menjangkau konsumen maupun calon konsumen dengan cepat.
"Sebagai manusia yang hidup di era digital, kita harus mengikuti transformasi tersebut agar kita tetap bertahan dan tetap eksis," ujar Ning Ita.
Jika mereka mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi, imbuhnya, bukan tidak mungkin UMKM akan mengalami perkembangan yang pesat di kemudian hari.
Kendati demikian, Pemkot Mojokerto tetap menyediakan sarana-prasarana perdagangan konvensional yang representatif dan memadai, seperti pembangunan beberapa pasar hingga lokasi perdagangan baru.
"Digital marketing tidak bisa menggantikan seratus persen perdagangan konvensional. Tetap butuh interaksi fisik. Perdagangan digital dan konvensional harus bisa berjalan secara seimbang. Dengan memanfaatkan ruang online dan offline maka Insyallah omsetnya akan meningkat," terang Ning Ita.
Fasilitasi pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM Kota Mojokerto, ujar Ning Ita, akan terus diberikan. Ini agar pelaku UMKM dapat menaikkan omset penjualan.
Lebih jauh Ning Ita mendorong seluruh pelaku UMKM Kota Mojokerto mendaftar dalam E-Katalog agar dapat menjadi penyedia barang/jasa untuk pengadaan makanan/minuman, ataupun barang/jasa dalam setiap kegiatan pemerintahan.
“Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat agar dana APBN, APBD dan dana kementerian, lembaga dan instansi di pusat dan daerah lebih banyak digunakan untuk belanja produk-produk dalam negeri,” tutup Ning Ita. (one/adv)
Social