Mojokerto-(satujurnal.com)
Tim Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemenbudristek RI dan Tim Historia Indonesia melakukan peninjauan dan riset di SDN Purwotengah Kota Mojokerto, tempat didirikannya Galeri Soekarno, Kamis (21/9/2023).
Jejak sejarah Proklamator Indonesia yang juga Presiden RI pertama, Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno ada di Tweede Inlandsche School atau Sekolah Ongko Loro yang sekarang menjadi SDN Purwotengah Kota Mojokerto. Soekarno kecil mengenyam pendidikan di sekolah itu tahun 1909.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amin Wachid yang menyambut kedatangan tim khusus di Rumah Rakyat mengatakan kedatangan tim tersebut menindaklanjuti kunjungan dari Dirjen Kebudayaan pada saat Hari Ulang Tahun Kota Mojokerto bersama Menko PMK.
"Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemenbudristek mengalokasikan anggaran untuk sekolah Sukarno yang akan terealisasikan pada tahun 2023 dan berkelanjutan tahun berikutnya. Ini tadi tim datang kesini memastikan karena pelaksanaan kegiatannya akan segera dimulai," kata Wali Kota Ika Puspitasari.
Nusi Lisabilla Estudiantin, Pamong Budaya Ahli Madya Ditjen Kebudayaan mengutarakan kedatangan pihaknya bersama Tim Historia Indonesia
dalam rangka pelaksanaan penyusunan konten dan penataan ruang pamer Galeri Soekarno di Mojokerto.
"Pembangunan galeri Soekarno mencakup 5 kelas di bagian depan, 1 ruang aula, dan 1 ruang kantor untuk pengelola galeri di bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya ini," katanya.
Tahun ini, ujar Nusi lebih lanjut, masih riset dan pembuatan kontennya, tahun depan baru kita sentuh konstruksi ruang pameran sekaligus kita launching. (one)
Social