Wali Kota Mojokerto Kembali Perankan Ratu Tribhuana Tunggadewi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Wali Kota Mojokerto Kembali Perankan Ratu Tribhuana Tunggadewi


Mojokerto-(satujurnal.com)

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memerankan sosok Tribhuana Tunggadewi, Ratu Majapahit dalam pertunjukkan ludruk Semar Mesem dalam lakon Marcapada Bumi Majapahit.


Berlakon sebagai pemimpin ketiga Kerajaan Majapahit yang memerintah pada 1328-1350 M dalam pertunjukan seni rakyat dalam Pekan Budaya Majapahit 2023 di lapangan Raden Wijaya, Kelurahan Surodinawan, Kota Mojokerto, Jumat (10/11/2023) malam, 

Wali Kota yang karib disapa Ning Ita tersebut unjuk bakat beradu peran dengan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi yang berlakon sebagai Raja Jayanegara.

Berbusana kebaya warna hitam dan jarit batik Bunga Matahari serta mahkota Ratu Tribhuwana Tunggadewi yang berwarna kuning keemasan, Ning Ita sapaan akrab juga berakting bersama Abah Topan dan seniman ludruk lainnya.

Sebelum Marcapada Bumi Majapahit Ning Ita juga berperan sebagai Ratu Tribhuwana Tunggadewi di dua pertunjukan ludruk Semar Mesem. Di dua pertunjukan sebelumnya Ning Ita beradu peran dengan Wakil Ketua DPRD dan Sekdakot dalam “Semar Nompo Titah Agung” serta bersama Wali Kota Surabaya dalam “Ngramut Kuto Suroboyo".

“Pekan itu adalah seminggu, sepekan menampilkan budaya Majapahit dalam rangka memperingati ulang tahun Provinsi Jawa Timur yang ke-78, Monggo sepekan, satu minggu di Kota Mojokerto menikmati berbagai ragam budaya majapahit, ada permainan tradisional, kuliner tradisional,” kata Ning Ita dengan lancar mengucapkan dialognya.

Sama halnya dengan Ning Ita yang lancar dalam dialognya, Kusnadi juga dengan lancar berlakon sembari menjelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan November di Jawa Timur. Diantaranya hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. 10 November 1945 terjadi pertempuran besar di Surabaya yang melibatkan seluruh warga Jawa Timur termasuk Mojokerto dan ditetapkan sebagai hari Pahlawan. Di Bulan November pula Gubernur pertama Jawa Timur Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo wafat.

“Bulan November ini sebenarnya bagi seluruh rakyat Jawa Timur itu mempunyai nilai sejarah yang luar biasa, Kita bukan lagi mau membangkitkan mereka secara fisik, tapi mari semangat mereka ini kita kobarkan lagi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita,” ucap Kusnadi. (ank/inf*)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional