Bawaslu Kota Mojokerto Bahas Pengawasan Pemilu 2024 dengan Media - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Bawaslu Kota Mojokerto Bahas Pengawasan Pemilu 2024 dengan Media


Mojokerto-(satujurnal.com)

Peran media massa sangat penting dalam menghadapi Pemilu 2024. Dalam ranah kepemiluan, informasi-informasi yang berkaitan dengan edukasi dan pengawasan kepemiluan harus menjadi prioritas media massa.


Hal tersebut dikatakan Abdul Quddus Salam mantan humas Bawaslu Jawa Timur saat menjadi narasumber dalam rapat koordinasi peran media dalam menyukseskan Pemilu 2024, di Kantor Bawaslu setempat, Kamis (28/12/2023).

Dalam rapat koordinasi bersama awak media yang dibuka Eri Setiawan, Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Mojokerto, Quddus menilai,  media berperan penting menyosialisasikan kerja-kerja Bawaslu dalam penyelenggaraan pengawasan Pemilu tahun 2024.

"Fungsi media dalam pemilu, diantaranya sebagai sarana informasi, sarana untuk menyalurkan visi misi serta program bagi calon, sarana pendidikan pemilih dan sarana Pengawas Pemilu," paparnya. 

“Untuk penyelenggara bagaimana pentingnya pemilu, seperti ASN harus netral, tak boleh politik uang, ini juga bisa disampaikan lewat publikasi,” tandasnya.

Quddus juga menegaskan bahwa media adalah alat yang dipakai untuk komunikasi atau perantara bagi sumber yang ingin menyampaikan soal informasi. 

Dalam Pemilu Tahun 2024 nanti, yang akan dijadikan sebagai sumber berita ada 3 unsur diantaranya Bawaslu, DKPP dan peserta pemilu.

“Peserta pemilu adalah Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi dan anggota DPRD Kabupaten/Kota,” jelasnya.

Sementara itu, Jacky Arizal perwakilan dari PWI Mojokerto Raya menjelaskan bahwa momen pemilu 2024 tanggal 14 Februari nanti bersamaan dengan hari kasih sayang, hari itu juga bisa dikatakan hari kasih suara.

Lepas dari itu, ia menyebut, peran media bisa menjadi penting apabila media bisa memfasilitasi masyarakat untuk publikasi.

"Media tak boleh kampanye hitam, namun harus publikasi kampanye yang positif. Seperti diketahui saat ini ada 123 juta pengguna internet dan 150 juta pengguna medsos,” terang Jacky.

Kata Jacky, saat ini ada sekitar 50 ribu perusahaan media, terdiri dari 43 ribu adalah media online. Sesuai dengan fungsinya media juga sebagai sarana informasi, edukasi, hiburan, kontrol sosial dan ekonomi. Salah satu tugas penting media adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemilu di tahun 2024 nanti.

”Untuk media tak boleh memberikan informasi hoax, namun harus memberikan informasi ke masyarakat dengan benar,” pungkasnya. (one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional