Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak seratus orang pegiat UMKM dan OPD Pemkot Mojokerto beradu cita rasa dalam Festival Ote-Ote yang digelar DiskopUKMperindag Kota Mojokerto di lapangan Taman Bahari Majapahit (TBM), Pulorejo, Prajurit Kulon, Kamis (7/12/2023).
Tidak saja cita rasa yang ditonjolkan dalam olahan makanan legendaris khas Mojokerto yang menggunakan udang disisipkan pada adonan wortel, tauge, dan daun seledri itu, namun setiap peserta menyajikan camilan gorengan berwarna keemasan itu semenarik mungkin. Terlebih, karya mereka dinilai dua orang juri jebolan ajang Master Cheef Indonesia.
Kepala DiskopUKMperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan, Festival Onde-Onde bersamaan dengan Festival Angkringan didedikasikan khusus untuk Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang mengakhiri masa tugasnya, 10 Desember 2023.
"Festival kali ini menjadi moment penting sekaligus sebagai wujud terima kasih warga Kota Mojokerto kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang telah memberdayakan ribuan pelaku UMKM dalam program inkubasi wirausaha," kata Ani Wijaya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto pengusung tagline 'Spirit of Majapahit' itu, ujar Ani Wijaya, dalam berbagai kesempatan mengajak warga di bumi Majapahit ini untuk melestarikan makanan tradisional khas daerah di tengah merebaknya makanan kekinian.
"Sekarang pasar kuliner banyak bermunculan produk makanan dari luar negeri. Jika tidak diimbangi dengan pelestarian makanan tradisional khas daerah, seperti kudapan ote-ote, generasi muda nantinya tidak bisa menikmati lagi. Bisa jadi hanya jadi torehan sejarah kuliner saja," kata Ani Wijaya menukil penuturan sosok kepala daerah yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Kata Ani Wijaya, penyelenggaraan festival Ote-Ote juga membuktikan keseriusan Pemkot Mojokerto mempertahankan makanan tradisional khas Kota Mojokerto.
"Festival yang digelar di kawasan wisata sejarah ini juga menjadi ajang promosi, menjadi alat untuk perputaran ekonomi dan sekaligus memperkenalkan kudapan olahan pegiat UMKM di kota Mojokerto dengan inovasi, kreativitas dan kualitas produknya, sehingga bisa memasuki pasar domestik dan mudah-mudahan bisa merambah pasar nasional," cetusnya.
Tak berhenti di gelaran festival, Ani Wijaya menyatakan, upaya pelestarian makanan tradisional khas daerah itu akan terus didorong dengan menggalakkan kegiatan-kegiatan serupa.
Sebaliknya, para pegiat UMKM diharapkan mampu menjadi leader di pangsa kuliner lokal.
"Para pelaku UMKM juga harus percaya diri. Menjadikan produk mereka potensial di dunia kuliner," tukasnya.
Yang tak kalah menarik, festival ini mendapat support PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mojokerto dengan menyediakan kompor induksi di setiap meja peserta. Fasilitas yang disediakan PLN itu ujar Ani Wijaya, bagian dari upaya PLN UP3 Mojokerto yang tengah menyosialisasikan penggunaan kompor listrik atau kompor induksi.
Pengunjung festival pun bisa melihat langsung kemudahan dan kelebihan memasak menggunakan kompor induksi yang diklaim PLN lebih aman, mudah dan efisien dibanding kompor LPG tersebut. Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko dan relatif tidak banyak menyita tempat itu. (one/adv)
.
Social