Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto kembali menyabet penghargaan prestisius di ajang Inovative Government Award (IGA) tahun 2023. Kota Mojokerto dinobatkan sebagai Kota Terinovatif. Penghargaan serupa diterima Pemkot Mojokerto tahun 2022, yakni Kota Terinovatif Peringkat 1
Penghargaan tahunan dari Pemerintah Pusat yang diberikan kepada Pemkot Mojokerto atas keberhasilannya melakukan inovasi di bidang peningkatan layanan publik, tata kelola pemerintahan dan pembangunan ini diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian pada Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro dalam Penganugerahan IGA Tahun 2023 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro menyatakan, penghargaan ini merupakan prestasi seluruh jajaran Pemkot Mojokerto. Menurutnya, diperolehnya penghargaan Kota Terinovatif ini membuktikan bahwa iklim berinovasi telah menjadi habit di seluruh denyut nadi layanan dan jalannya program Pemkot Mojokerto," ujar Ali, usai menerima penghargaan.
"Penghargaan ini akan menjadikan semangat kita bersama untuk semakin terpacu melakukan inovasi, mengembangkannya dan mengimplementasikannya secara nyata. Terima kasih seluruh ASN di Pemkot Mojokerto yang tak pernah lelah berinovasi," tuturnya.
Lebih lanjut, Pj Wali Kota Mojokerto yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim ini menjelaskan bahwa ada dua inovasi unggulan yang mengantarkan Kota Mojokerto menjadi kota terinovatif.
Yang pertama adalah inovasi 'Canting Gula Mojo' (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto) dan 'Adi Pintar' (Asesmen Diagnostik dan Penilaian Terpadu Hasil Belajar).
Canting Gula Mojo merupakan sebuah program inovasi penurunan stunting terintegrasi yang dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pascasalin, hingga balita dengan melibatkan lintas sektor.
Kemudian inovasi yang kedua adalah inovasi 'Adi Pintar'. Yang merupakan aplikasi pembelajaran yang berdiferensiasi, mengakomodir, kebutuhan siswa sesuai kemampuan belajar.
Inovasi ini membantu memotret capaian kompetensi peserta didik di awal pembelajaran dan mengetahui gaya belajar, bakat, serta minat peserta didik sebelum masuk dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
"Dua inovasi ini sudah berjalan di Mojokerto dan sukses berdampak untuk mengatasi masalah yang ada. Canting Gula Mojo, menjadi upaya kita untuk menurunkan stunting. Begitu juga dengan Adi Pintar yang mengakomodasi kebutuhan siswa kita untuk belajar," tegasnya.
Ke depan Ali menegaskan bahwa inovasi demi inovasi akan terus dilahirkan dari Kota Mojokerto. Tak hanya menciptakan inovasi baru tapi implementasi inovasi akan dikedepankan sehingga bisa berdampak signifikan dalam penyelesaian masalah.
"Implementasi adalah nyawa dari inovasi. Dengan memberikan nyawa pada inovasi, maka dampak nyata akan dirasakan masyarakat. Itu adalah goal kita ke depan," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelum ditetapkan sebagai Kota Terinovatif, Kota Mojokerto telah mencatatkan sebanyak 176 inovasi di Kemendagri dan telah melalui berbagai tahapan penilaian termasuk pemaparan 'Canting Gula Mojo' dan 'Adi Pintar' dan validasi lapangan. (ank/inf*)
Social