Gepeng Kembali Marak di Kota Mojokerto - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Gepeng Kembali Marak di Kota Mojokerto


Mojokerto-(satujurnal.com)
Razia gelandangan dan pengemis (gepeng) belakangan kian terus digiatkan aparat Satpol PP Kota Mojokerto. Namun terapi kejut ancaman dievakuasi ke panti sosial seolah tak mempan bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tesebut. Mereka rupanya tak surut langkah.

Kawasan yang dinyatakan steril dari gepeng, seperti simpang jalan protokol pun tetap mereka terjang, lantaran kawasan ini merupakan lahan empuk mendulang rupiah dari para pengguna jalan. Pun anak-anak dan balita mereka usung kala ‘beroperasi’.

“Penertiban gepeng terus kita lakukan. Apalagi, banyak gepeng asal luar kota Mojokerto,” kata Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Mashudi, Minggu (8/11/2015).

Data pihaknya menyebutkan, lebih dari separoh jumlah gepeng yang terjaring berasal dari luar kota.

Ditandaskan, sebagai pemangku perda ketertiban umum, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan operasi intensif gepeng. Sasaran utama operasi, yakni kawasan simpang empat dan fasilitas-fasilitas umum, seperti pasar tradisional, kawasan pertokoan dan alun-alun.

"Jumlah mereka (gepeng) yang 'beroperasi' di kota Mojokerto kian hari kian bertambah banyak. Tidak menutup kemungkinan kondisi ini berdampak pada kerawanan sosial yang sangat tidak diharapkan. Makanya, mereka ini harus kami tertibkan," cetus Mashudi.

Mereka yang terjaring operasi, kata Mashudi, selain didata, sebagian yang tidak mengantongi kartu identitas (KTP) atau terkategori tempat tinggal tidak tetap (T4), diserahkan ke dinas sosial setempat untuk selanjutnya dikirim ke panti sosial yang dituju. Sedang yang memiliki kartu identitas diminta untuk membuat surat pernyataan tidak mengulangi 'beredar' di wilayah kota Mojokerto. "Jika mereka yang sudah meneken surat pernyataan namun kemudian terjaring dalam operasi yang sama, tentunya harus menerima resiko dikirim ke panti sosial,” tandas Mashudi.

Respon positip penertiban gepeng ini pun muncul dari gedung DPRD Kota Mojokerto. Apalagi, ternyata bahwa para PMKS tersebut ternyata sebagian besar berasal dari daerah lain yang memang sengaja datang untuk 'mewarnai' kota Mojokerto. Ketua Komisi III (Kesra) DPRD Kota Mojokerto, Junaidi Malik mengatakan, upaya Satpol PP untuk menertibkan gepeng sudah tepat.

Namun, kata politisi PKB tersebut, seharusnya  tak hanya Satpol PP saja yang bergerak melakukan penyisiran gepeng , stake holder lainnya juga harus dilibatkan.

"Kalau hanya melakukan penertiban, tentu saja Satpol PP kuwalahan, lebih efektif lagi jika dilakukan secara gabungan dengan melibatkan aparat kepolisian dan dinas sosial,” ingatnya.

Yang perlu ditekankan, kata Juned, sapaan Junaidi Malik, penanganan terhadap gepeng setelah penyisiran dilakukan. "Kalau mereka ternyata bukan warga kota, ya harus 'dibendung'
agar mereka jerah dan tak kembali lagi. Tapi kalau ternyata mereka warga kota, harus dilakukan pembinaan-pembinaan yang intensif agar mereka nantinya berdaya," ingatnya lagi. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional